Skip to playerSkip to main content
  • 1 year ago
Hitungan mundur manual Nursamran Subandi saja salah tentang waktu prediksi masuknya sianida, seharusnya 16:20 WIB, malah jadi 16:39 WIB, inilah potret buruk bagaimana hancurnya scientific crime investigation yang selalu didengungkan kapolri Listyo Sigit Prabowo! Entah Nursamran Subandi ini berkomplot atau tidak dalam merekayasa kasus ini, biarkanlah itu keluar dari mulut Tito Karnavian dan Krishna Murti.

Video CCTV yang telah direkayasa diputar di persidangan dan diberikan kepada sejumla ahli: psikolog Antonia Ratih Anjayani dan Sarlito Wirawan Sarwono, kriminolog Ronny Nitibaskara, psikiater Natalia Widiasih Raharjanti, toksikolog Nursamran Subandi dan I Made Agus Gelgel, dan kepada ahli huku pidana Edward Omar Sharif Hiariej.

Keenam jaksa penipu Ardito Muwardi, Shandy Handika, Sugih Carvallo, Hari Wibowo, Wahyu Oktaviandi, dan Maylany Wuwung berkomplot dengan sesama penipu perekayasa video CCTV Muhammad Nuh Al-Azhar (Ketua Asosiasi Forensik Digital Indonesia AFDI 2015-2019) dan Christopher Hariman Rianto yang diorkestrasi oleh Krishna Murti dan Tito Karnavian.

Isi flashdisk di tangan jaksa sendiri berubah waktu demi waktu tetapi mereka seolah tidak peduli dengan keutuhan (integritas) data yang ada di dalamnya. Sesi tanya-jawab dengan kedua ahli forensik digital penipu tersebut dirancang agar rekayasa yang mereka rencanakan berhasil menggiring publik dan hakim untuk memutuskan perkara sesuai dengan rekayasa mereka. Dan mereka berhasil.

Ahli IT gadungan Roy Suryo juga dalam beberapa wawancara TV menipu publik bahwa video CCTV yang ditampilkan di persidangan asli dan tidak direkayasa.

Video CCTV rekayasa tersebutpun menjadi pertimbangan hakim Binsar Gultom, Partahi Tulus Hutapea, dan Kisworo dalam memutuskan perkara.

Diharapkan para istri pelaku rekayasa Tri Suswati (istri Tito Karnavian), Nany Ariany Utama (istri Krishna Murti), INGRID CHAIYANLI (istri Christopher Hariman Rianto), Riri Ananingdyah Wibisono (istri Shandy Handika), dan lainnya untuk mendesak para suaminya untuk mengaku salah telah merekayasa video CCTV di kafe Olivier kasus Jessica Wongso. Karena sebagai sesama perempuan, seharusnya mereka memahami perasaan perempuan yang menjadi korban rekayasa para suami mereka.

Begitu juga keluarga Edi Darmawan Salihin: Made Sandy Salihin, Tiara Agnesia, Ni Ketut Sianti,
Arief Soemarko, dan lainnya agar mencari kebenaran kematian Mirna Salihin, berdasarkan bukti
ilmiah bahwa Jessica Kumala Wongso adalah korban rekayasa.

Begitu pula dengan para istri hakim Binsar Gultom, Sri Misgianti, agar menyadarkan suaminya bahwa keputusannya didasarkan video CCTV yang sudah direkayasa Muhammad Nuh Al-Azhar dan Christopher Hariman Rianto.

37 BUKTI ILMIAH REKAYASA VIDEO CCTV OLEH MUHAMMAD NUH AL-AZHAR DAN CHRISTOPHER HARIMAN RIANTO:
https://drive.google.com/file/d/1ufO4JQdDZSBvSzRnbjVQFJVWIZSIYU9e/view?usp=sharing



SEMANGAT MEMBONGKAR REKAYASA VIDEO CCTV KASUS JESSICA KUMALA WONGSO
RISMON HASIHOLAN SIANIPAR
Transcript
00:00Pemirsa Yang Budiman Baligi Akademi
00:10dari tepian Danau Toba yang indah
00:14Selamat berlibur hari minggu ini ya
00:19Oke pemirsa, kita bahas lagi nih ya
00:26Bagaimana Sandi Handika ini sebagai jaksa ini paling licik, munafik, di mana-mana berbohong
00:36Bukan hanya di peradilan atau pengadilan, ya di podcast juga dia berbohong
00:43Membenarkan penipuan mereka ini
00:46Berkomplot dengan Tito Karnavian, Krishnamurti
00:53Agar naik prestasi mereka
00:56Inilah jaksa yang tidak layak untuk digaji oleh rakyat
01:02Tetapi harus dipecat dan dipidanakan ya
01:06Karena mereka tidak peduli nasib orang lain ya
01:11Mau dikerangkeng pakai bukti rekayasa, terserah
01:16Yang penting kami naik jabatan
01:21Integritas data digital kan harusnya dijaga seketat mungkin
01:27Jangan sampai berubah bahkan satu bit pun
01:31Oleh karena itulah Muhammad Mahmud Lazaar dan Christopher Harimandrianto
01:37Kedua ahli forensik penipu, pengurus abdi bahkan pendiri tuh Muhammad Mahmud Lazaar
01:44Melakukan yang katanya hash analysis, frame analysis, apalagi itu
01:51Error level analysis, terus apalagi metadata analysis
01:57Itu tidak ada gunanya kalau integritas data
02:02Itu tidak dijaga dengan sakral, dengan ketat
02:06Dengan sangat hati-hati, tetapi apa yang terjadi
02:11Yang terjadi adalah sebaliknya potongan-potongan video semena-mena mereka lakukan
02:18Seperti video CCTV7 ya
02:23Mereka bagi 2, 17-17, 1 menit sebelum Mirna saling datang
02:30Supaya mereka bisa rekayasa itu, kabur-kaburkan animasi
02:36Pergerakan Jessica sebelum Mirna saling datang
02:39Dan pergerakan Jessica sesudah Mirna saling datang
02:45Belum lagi folder CCTV berapa itu, 9, 3 yang kita tangkap basah
02:52Semena mereka ya
02:55Kamera CCTV 3, 1 menit setelah Mirna saling datang
03:0317-18 tiba-tiba dibuat kabuan, tiba-tiba video CCTV itu
03:10Menjadi monokrom
03:12Seolah-olah dia tahu, oh itu Mirna saling datang, ayo kita buat monokrom
03:17Biar gelap, gulita
03:19Inilah perbuatan mereka ya
03:22Terutama ini para jaksa pengkhianat ini ya, entah di manalah mereka ini
03:27Tetapi ketika di podcast Denny Sumargo dengan pongkah
03:32Seolah-olah dia pahlawan di sidang itu ya
03:36Padahal mereka benar-benar pengkhianat rakyat ya
03:41Mengkhianati tugasnya
03:43Dia disumpah sebagai jaksa ketika diangkat sebagai jaksa PNS
03:48Kan mencari kebenaran, menegakkan kebenaran
03:51Makanya namanya kejaksaan agung
03:55Untuk apa diberikan di label kata agung kalau boleh
04:00Bukti-bukti rekayasa disajikan untuk mengkriminalkan anak bangsa
04:06Kan tidak layak kata agung itu, ya enggak pak?
04:09Jaksa agung, kenapa anda diam saja sudah kita iris-iris ini
04:13Apa ini
04:15Bawahan anda ini kan sangat memalukan ini
04:18Sangat memalukan, anda diam, kan ya ini akan ditonton bukan hanya generasi ini
04:24Generasi yang akan datang mungkin setelah saya mati ya
04:27Juga akan ditonton
04:29Dipermalukan ini bagaimana jaksa-jaksa pengkhianat rakyat ini justru diberikan mandat
04:35Atau jabatan yang lebih tinggi
04:37Seperti Ardi Tomoardi
04:41Di Aspitsus
04:45Kejaksaan tinggi Jawa Timur, Haribowo, Aspidum
04:49Kejaksaan tinggi DKI Jakarta
04:51Padahal pekerjaan mereka adalah rekayasa itu sendiri
04:55Untuk apa digaji rakyat seperti itu ya
04:58PPN sudah bentar lagi 12%
05:01Nah ya, di pengadilan
05:05Sandi Andika ini sudah menipu hakim
05:09Ijin yang mulia, kami tidak menyentuh atau mengubah barang bukti
05:14Plastis yang ada di tangan mereka
05:17Menipu, ya
05:19Di Deni Sumargo juga menipu
05:21Bahwa tidak ada katanya pemotongan gambar
05:24Atau penyisipan gambar
05:26Pemotongan atau pembuangan gambar mungkin
05:29Saya kira-kira pemotongan frame
05:34Penyisipan frame
05:36Tetap aja
05:38Dia masih munafik seperti itu padahal jelas
05:43Di tangan jaksa aja
05:45Isi plastis berubah-ubah kok
05:49Folder CCTV 7 kadang 3
05:52Kadang 2, kadang 4
05:54CCTV 3 kadang 2, kadang 3
05:57CCTV 9 kadang 2, kadang 3
05:59Di situ aja sudah menipu
06:01Benar-benar manusia ini
06:03Sandi Andika ini adalah
06:05Tipikal
06:09Patologi kelahir, ya
06:11Benipu ulun
06:13Benipu yang heartless
06:15Tidak ada lagi moral kompasnya
06:17Perbedaan antara dia menipu dengan tidak sama
06:21Sudah gelap dia
06:23Moral kompasnya itu sudah kacau balau
06:25Dengan pedenya menipu dimana-mana
06:29Luar biasa orang ini
06:31Ini kan gak layak lagi beracara
06:33Menuntut orang
06:35Mencari kesalahan orang
06:37Padahal dia sendiri
06:39Penipu ya, penipu sesungguhnya
06:41Dalam pekerjaan dia menipu
06:45Melanggar sumpahnya sebagai jaksa
06:47Yang dibayar rakyatnya jaksa penes
06:53Oke lanjut
06:55Setelah mengatur itu
06:57Dia ada gerakan mengambil sesuatu
06:59Dengan tangannya
07:01Di dekat meja
07:03Itu tidak terlihat secara jelas
07:05Tapi itu ada gerakan itu
07:07Kemudian ada gerakan lagi tangannya balik atas meja
07:09Nah setelah itu paper bag dipindahkan
07:11Ke belakang
07:13Dipindahkan ke belakang tempat duduk
07:15Di Jessica
07:17Lalu bergeser lagi ke tempat duduk awal
07:19Nah itu periode waktu
07:22Kalau gak salah
07:24Itu kamera 7 ya
07:26Yang sudah buram sama sekali
07:28Itu masih dipercaya
07:30Para jaksa pengkhianat ini
07:32Kalau mereka gak berkoblot
07:34Mereka gak mungkin kan
07:36Sebuduh-buduhnya manusia
07:38Sebuduh-buduhnya manusia
07:40Di Indonesia ini
07:42Tidak mungkin tidak bisa membedakan
07:44Ketika dibuka oleh
07:46Muhammad Noah Lazar itu sudah
07:48Sangat buram seperti itu
07:51Profesor UGM ini pun percaya
07:53Itu tidak ada di edit
07:55Tidak mungkin mereka
07:57Tidak berkoblot ini dengan
07:59Tito Karnavian dan Krishnamurti
08:01Orang yang paling bodoh di Indonesia pun
08:03Mungkin dengan
08:05IQ nya setengah dari normal pun
08:07Paham itu
08:09Sudah
08:11Gabir seperti itu
08:13Orang yang pernah
08:15Melihat video CCTV pasti
08:17Tidak pernah percaya itu seperti itu
08:19Tetap menipu dia dengan
08:21Kepercayaan dirinya
08:23Menipu
08:25Secara
08:27Tanpa hati
08:29Di mana-mana dia menipu
08:31Kedua orang ini
08:33Dengan gampang gak mungkin
08:35Yang gelapan itu
08:37Yang kabur-kabur
08:39Yang semua tepi-tepi objek itu
08:41Semua sudah menyatu
08:43Semua bentuk tangan gak tahu
08:45Apapun disitu paperback gak tahu
08:48Ada penjelasan si penipu
08:50Noah Lazar yang gak mungkin dia tahu juga
08:52Orang-orang yang ada di persidangan itu
08:5816.29 sampai 16.45
09:00Berapa detik itu?
09:02Menit
09:04Dan kami korelasikan
09:06Dengan ahli pertama
09:08Digital Forensik
09:10Itu kan ada frame by frame
09:12Dilihat semua
09:14Pertanyaan pertama adalah
09:16Apakah ada penyisifan gambar?
09:18Dan ada pemotongan gambar?
09:20Mereka bilang tidak ada
09:22Jadi bukan satu ahli digital forensik
09:24Dua orang
09:26Ya dua mau seribu juga kan
09:28Bisa menipu
09:30Kita kan bicara tentang data
09:32Metadatanya apa
09:34Itu yang kita
09:36Percaya
09:38Mau dia seribu ahli forensik
09:40Kalau kompak menipu
09:42Ya bisa saja
09:45Siapapun bisa melakukan apapun
09:47Dan bisa menjadi apapun
09:49Ya
09:51Mau dia seribu
09:53Jadi mereka bilang video CCTV
09:55Ada sembilan
09:57Padahal pada saat Agustriono saja
09:59Dihadirkan 20 Juli 2016
10:01Dengan
10:03Marco Navi 30
10:05Jumlah folder ada 11
10:07Pada saat Jessica dihadirkan 28 September
10:09Jumlah folder aja
10:11Ada 13
10:14Di CCTV mereka bilang itu
10:16Cuma sembilan
10:18Di sini aja sudah menipu
10:20Oke kita fokus pada
10:22Tidak ada penyisifan
10:24Tidak ada pemotongan
10:26Padahal
10:28Di dalam playlist mereka saja
10:30Sudah potongan-potongan
10:32Gak jelas kok berubah-ubah
10:34Jelaslah ada pemotongan
10:36Kalau dipotong
10:38Sebagian dibuang
10:40Sebagian ditambah ya
10:42Dan Tuhan yang tahu
10:44Itu aja
10:46Yang pasti
10:48Pemotongan itu dilakukan
10:50Dan berubah-ubah isi folder
10:52Ya itu sudah
10:54Rekayasa ya, itu cuma dari jumlah
10:56Maupun isi folder
10:58Belum lagi kalau kita lihat
11:00Metadatanya ya
11:04Ya ini kan
11:06Kita lihat sebelumnya ya
11:08Folder CCTV 7
11:11Kadang 2, kadang 4
11:13CCTV 9, kadang 2, kadang 3
11:15Jumlah folder
11:17Kadang 13, kadang 11
11:19Terus
11:21Folder CCTV 3
11:23Kadang 2, kadang 3
11:25Satu warna, satu kehabuan
11:27Dua warna, tiga kehabuan
11:29Padahal cuma selisih 1-2 minggu aja itu
11:31Itulah penipuannya
11:33Si
11:35Sandian 3 ya
11:37Seumur hidup mungkin dia sudah terbiasa
11:40Mungkin menipu
11:42Oke lanjut kita lihat lagi ya
11:44Statement dia tidak ada
11:46Berikut
11:48Dikutip dari jawabannya Muhammad Noah Lazar
11:50Dan Christopher Hariman Rianto
11:52Tidak ada apa itu
11:54Penyisipan atau pemotongan
11:58Pemotongan gambar katanya
12:00Atau pemotongan frame, pembuangan frame
12:02Ya kita lihat aja ini
12:04Ada 3 kasus ini yang kita dapatkan
12:06Kamera CH17
12:08Yang dikasir itu
12:10Inilah jumlah framenya
12:1498.000
12:16Dari
12:18Inilah analisisnya Muhammad Noah Lazar
12:20Dari file video tersebut ditemukan 2700
12:22Bayangkan
12:24Jumlah framenya aja 98.000
12:2898.000 dikurang
12:3098.750
12:32Dikurangi 2700
12:34Itu ada 96.043 frame
12:38Kalau kita durasikan
12:40Menjadi durasi 96.043
12:42Dibagi 25
12:44Frame per detik
12:4625 frame per detik
12:48Disini frame ratenya
12:50Inilah
12:52Menjadi
12:543841.72 detik
12:56Atau 64.02 menit
12:58Durasi
13:00Video hilang
13:02Padahal disini harusnya dijecak
13:04Dari awal sampai akhir
13:07Apa yang dimasukkan rangga
13:09Di tempat pembuatan kopi
13:11Itu kan hilang
13:13Informasi ini
13:15Hilang 64 menit
13:17Yang ditinggal 2707 frame
13:2164 menit
13:23Sisa mungkin 1-2 menit aja
13:271 menit
13:31Inilah pembuangan frame
13:33Pemotongan frame
13:36Katanya siapa tadi
13:38Sandiandika tidak ada
13:40Luar biasa
13:42Kalian baca gak PAP ini
13:44Udah berkomplot untuk apa
13:46Untuk apa dibaca semua itu
13:48Udah berkomplot
13:54Nah berikutnya pada
14:00Metadata
14:02Video CCTV 9
14:04Pembuangan frame
14:06Disini
14:081535-1659
14:10Total framenya kan
14:1250.000
14:14Disini metadatanya
14:1650.910
14:2050.910
14:22Frame ratenya dibuat menjadi 10
14:24Harusnya 25
14:26Lebarnya
14:2860
14:30Tinggi
14:33Harusnya 10
14:35Ini lah manipulasi
14:37Dari dimensi
14:39Laju frame
14:41Dan ini juga coba jumlah framenya
14:4550.910
14:49Tetapi apa yang dia baca
14:51Dari file video tersebut
14:53Ditemukan 50.810
14:55Berarti kan dibuang
14:57100 frame
14:59Inilah yang kita duga yang ada di tangannya
15:03Siapa itu? Edis Alihin
15:05Dibuang 100 frame
15:07Kalau 10 frame per detik
15:09Durasinya maka ada 10 detik itu
15:11Durasi
15:13Itulah yang kita duga
15:15Menjadi nopun
15:17Dibuang
15:19Oleh Muhammad Noah Lazar
15:21Dari kamera 9
15:23100 frame
15:25Dibagi 10 frame per detik
15:27Laju framenya maka ada
15:2910 detik
15:32Durasi video yang sengaja dihilangkan
15:34Setelah sini kita bicara
15:36Tentang bukti
15:40Kalau di TV-TV banyak narasi
15:42Tentang B.I.G. Setiawan itu
15:44Tidak mencari bukti
15:46Scientific evidence
15:48Jadi cuma narasi-narasi
15:50Makanya
15:52Saya tidak bisa ditangkap oleh Tito Karnavian
15:54Dan Krishnamurti mereka
15:56Terpaksa diem karena apa yang saya sajikan
15:58Ya bukti scientific evidence
16:00Metadatanya pun tidak saya ubah
16:02Ya bandingkan aja
16:04Kalau saya ubah sudah mereka tangkap saya
16:06Dari kemarinnya
16:08Nah inilah kasus kedua
16:10Video CCTV 9
16:12Ada 100 frame yang sengaja dihilangkan
16:14Atau 10 detik durasi video
16:16Yang kita duga itulah
16:18Video tangan yang diambil
16:20Atau diberikan
16:22Kepada Edis Alihin
16:24Dari kamera 9
16:27Kasus yang ketiga
16:29Yaitu kamera
16:31CCTV 7 Kukul 1557
16:33Sampai 1717
16:35Ini lah dia
16:371557-1717
16:39Sudah di downscaling
16:41Dari 1080p menjadi 960h
16:43Laju
16:45Frame nya mode variable
16:47Artinya bisa diubah-ubah sesukanya
16:49Nah disini
16:57Ini bisa kita perhatikan disini
16:59Ini dari BAP nya
17:01Muhammad Noah Lazar
17:03120.900 katanya
17:07Tetapi disini
17:09Di metadatanya tidak ada
17:13Padahal metadata
17:15Pasti memuat jumlah
17:17Jumlah
17:19Frame tapi yang ditampilkan
17:21Muhammad Noah Lazar
17:23Tidak ada ya sengaja dibuang
17:25Informasi total frame
17:27120.900 frame
17:29Nah inilah di metadatanya
17:31Muhammad Noah Lazar
17:33Sementara untuk file video yang sama
17:35Di BAP Christopher Hariman Riantop
17:39Itu
17:41Yang sesuai dengan
17:43Video otentik masih
17:45Sesuai dengan
17:470.27 Muhammad Noah Lazar
17:49Frame rate nya 25
17:51Lebar nya
17:541920x1080
17:56Untuk video yang sama total frame nya ditampilkan disini
17:58Oleh
18:00Christopher Hariman Riantop
18:02120.950 frame
18:08120.950 frame
18:10Pertanyaannya kemana 50 frame
18:12Oleh Muhammad Noah Lazar
18:14Padahal ini metadata yang sama
18:1650 frame
18:18Disini hilang dia bilang
18:20120.900
18:23Padahal di Christopher
18:25120.950
18:27Berarti ada
18:2950 frame
18:31Sengaja dihilangkan
18:33Maka kalau kita
18:35Lihat 50 frame
18:37Maka
18:39Dengan laju frame seharusnya
18:4125 frame per detik
18:43Ada 2 detik durasi video
18:45Disinilah
18:47Saya duga
18:49Pergerakan Mirna Salihin
18:51Setotan itu dicok-cok
18:53Dibuang beberapa frame disana sini
18:55Jadi 50 frame itu
18:57Dihilangkan untuk menghilangkan
18:59Pergerakan
19:01Tangan Mirna Salihin mengambil setotan
19:05Dari atas meja
19:07Dan sebelum memasukkannya
19:09Ke gelas
19:11Dan menggeser gelas tersebut
19:13Terus lalu setelah itu mengaduknya
19:15Lalu meminumnya
19:17Karena kita analisa itu
19:20Pergerakannya sangat
19:24Terputus-putus
19:26Disitulah sejumlah frame
19:28Dia buang sehingga
19:30Pergerakan tangan Mirna Salihin itu
19:32Menjadi
19:34Putus-putus sangat diskret
19:36Beberapa frame dibuang
19:38Di durasi ini, beberapa frame
19:40Dibuang di durasi sana
19:42Jadi total
19:4450 frame hilang atau total
19:46Durasi 2 detik durasi
19:49Video ya, nah inilah
19:51Membuktikan sekali lagi kelicikan
19:53Dari siapa ini ya
19:55Si
19:57Santi Handika ini
19:59Bukannya mencari kebenaran
20:01Dengan menjaga
20:03Ya keotentikan
20:05Keutuhan
20:07Integritas, autenticity
20:09Kesakralan
20:11Dari barang bukti digital
20:13Tetapi mereka main-main
20:15Jumlah foldernya berubah
20:17Isi folder berubah
20:19Sudah begitu jumlah
20:21Framenya juga berubah
20:23Ada yang 96.000
20:25Frame dibuang, ada yang 100
20:27Frame dibuang, ada 50
20:29Frame dibuang, jadi suka-suka mereka
20:31Padahal pasal yang dituntut
20:33Atau yang diancam adalah
20:35340 kaw HP
20:37Pasal paling maksimum itu
20:39Di Kuab Indonesia, tapi begini
20:41Yang maksimum saja mereka bermain-main
20:43Menipu-menipu seperti ini ya
20:47Bagaimana mereka menginja-inja hukum
20:49Untuk pasal dengan ancaman hukuman
20:51Paling tinggi, inilah hebatnya
20:53Tito Karnavian
20:55Krishnamurti ini ya
20:57Menginja-inja hukum di Indonesia
20:59Seolah-olah hukum itu
21:01Tidak akan bisa menyentuh mereka
21:03Dan itu memang yang terjadi
21:05Sampai detik ini ya, kita lapor ke presiden
21:07Gak ada tanggapan
21:09Mensesnya gak ada tanggapan
21:11Menkumpham, menkumpul hukam
21:13Mahkamah agung
21:16Komisi Yudisial, Jaksa Agung
21:18Komisi Kejaksaan, Komisi Nasional
21:20Kompol Nas, semua sudah kita laporkan
21:22Tetapi mereka takut
21:24Dengan kekuasaan
21:26Dari Tito Karnavian ini
21:28Ya ini
21:30Big Boss ini dalam hal rekayasa
21:32Ini ya
21:34Makanya sambuh dengan entengnya
21:36Merusak
21:38Merusak video CCTV
21:40Ya kita lihat sekarang juga
21:42Kasus Pegi Setiawan, banyak sekali
21:44Alasannya, ya
21:46Sudah handphonenya Vina
21:48Dan Eki tidak pernah dibuka
21:50Video CCTVnya kadang dibilang
21:52Gelap, kadang dibilang
21:54Tidak dibuka
21:56Pada saat peradilan juga
21:58Disebutkan juga tidak itu
22:00Digital Evidence tersebut
22:02Belum lagi, sekarang kasus Afib
22:04Mulyana, Maulana
22:06Afib Maulana di Sumatera Barat
22:08Di Padang
22:10Di Polsek katanya auto delete
22:12Video CCTVnya
22:14Terkait dengan memverifikasi
22:16Keberadaan Afib Mulyana
22:18Di Polsek
22:20Di Polsek apa itu namanya
22:22Saya lupa
22:24Ya katanya auto delete
22:26Sebelas hari, auto delete
22:28Karena penyimpanannya satu tera
22:30Ini kan dimana insting
22:32Detektifnya ya
22:34Kenapa dibiarkan auto delete
22:36Kan begitu
22:38Anda yang salah ya Anda yang bertanggung jawab
22:40Kapulda, Kapulda
22:42Sumatera Barat
22:44Anda layak dipecat ini
22:46Seharusnya dengan kejadian itu
22:48Pertama adalah ekstraksi
22:50Digital Evidence seutuh mungkin
22:52Lakukan cloning, amankan
22:54Kok
22:56Kesalahannya auto delete dengan gampang
22:58Kapulda macam apa itu
23:00Kapulda sampah itu
23:02Nah inilah sekarang kan
23:04Rekayasa ini tetap berlanjut
23:06Dan berlanjut, dan berlanjut terus
23:08Jika kita tidak hentikan
23:10Harus dipenjarakan Tito
23:12Karnavian dan Krishnamurti
23:14Sebagai pelajaran bagi jenderal
23:16Jenderal yang lain
23:18Masa dengan entengnya mengatakan
23:20Auto delete karena penyimpanannya
23:22Harbis DVR
23:24Dari video
23:26CCTV, sistem CCTV di Polsek
23:28Cuma 11 hari katanya
23:30Bayangkan itu
23:32Kapulda
23:34Macam apa itu, urgent itu
23:36Urgent levelnya
23:38Tidak langsung
23:40Di ekstraksi
23:42Langsung di isolate
23:44Dari power, dari listrik
23:46Kalau listriknya sudah dicabut
23:48Tidak ada mekanisme auto delete
23:50Kalau benar
23:52Itu auto delete kan
23:54Karna banyak sekali urgent penipu
23:56Contohnya ini
23:58Siapa ini, Krishnamurti ini kan
24:00Sambo, urgent juga itu
24:02Para penipu
24:04Jadi saya tidak bisa percaya oleh
24:06Keterangan Kapulda Sumbar itu
24:10Itulah
24:12Apa ini ya, sudah merambat kemana-mana
24:14Nanti akan ke seluruh provinsi
24:16Terbongkar ini semua rekayasa
24:18Para polisi ini
24:20Ya, inilah
24:22Kasus Jessica Wongso
24:24Bareskrim ini, ini
24:26Muhammad Noah Lazar ini, kepala lab
24:28Komputer forensik, bareskrim
24:30Mabes Polri melakukan rekayasa
24:32Ini kan sudah sangat brutal
24:34Barbar ini, Polri ini
24:36Semena-mena mengincai jauh
24:38Sampai sekarang saya laporkan
24:40Dumas resisi 3 kali
24:42Malah saya tidak bisa masuk-masuk
24:46Di block atau tidak
24:48Ya, terserah mereka lah
24:50Itu yang penting, saya punya catatan digital
24:52Sekarang
24:54Generalist Tio Sigit Prabowo, Anda pengecut
24:56General pengecut
24:58Kapolri banci
25:00Kapolri banci sampah
25:02Tidak berani
25:04Memproses dumas saya
25:06Yang ketiga, padahal sudah saya kasih
25:08Penjelasan dengan rinci
25:10Awam
25:12Dengan penjelasan itu
25:14Harusnya Anda langsung
25:16Menangkap itu, Krishnamurti
25:18Muhammad Noah Lazar dan
25:20Christopher Harimandrianto dan Tito Karnapian
25:22Tapi Anda memilih bungkam
25:24Kapolri, Listio Sigit Prabowo
25:26Anda memilih bungkam
25:28Berarti Anda memilih
25:30Untuk menjadi musuh masyarakat
25:32Musuh rakyat
25:34Berpihak pada prekayasa ini
25:36Prekayasa barang bukti digital
25:38Berarti Anda berpihak
25:40Pada musuh rakyat
25:42Bukan kepada rakyat
25:44Ini akan diingat
25:46Terus ini, Listio Sigit Prabowo
25:48Kalau tidak mau diingat
25:50Sebagai Kapolri banci, pengecut
25:52Proses itu
25:54Dumas saya, tiga itu
25:56Yang ketiga terutama
25:58Berikut dengan
26:00Penjelasan rinci itu
26:02Anak-anak istri pun bisa paham
26:04Kejelasan saya, memang saya buat
26:06Seawam mungkin
26:08Oke, pemirsa
26:10Sampai jumpa di video kami selanjutnya
26:12Baligi Akademi
26:14Di Debian dan Otoba yang indah
26:16Horas

Recommended