Pilar Keempat Penegak Demokrasi di Pemilu 2024 -JURNAL GLENYS

  • 5 bulan yang lalu
JAKARTA, KOMPASTV - Indonesia telah menyelanggarakan pemilu berulang kali, namun masih tercatat sejumlah kecurangan.

Merujuk data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pengguna internet pada tahun ini mencapai 215 juta jiwa atau sekitar 78 persen populasi.

Sementara itu, Kemenkominfo mencatat berita bohong meningkat jika dibandingkan tahun lalu. Peningkatan hoaks signifikan terjadi sejak Juli 2023.

Media arus utama harus belajar pada peristiwa berita bohong Ratna Sarumpaet pada 2018.

Ini merupakan momen krusial media arus utama yang ikut memberitakan berdasarkan foto-foto tersebar.

Dan berita bohong ini berakhir setelah polisi merilis investigasi fakta dan penyebab muka Ratna Lebam.

Baca Juga Kritik Kemunduran Demokrasi di Era Jokowi, Anies Janjikan Revisi UU ITE di https://www.kompas.tv/video/463202/kritik-kemunduran-demokrasi-di-era-jokowi-anies-janjikan-revisi-uu-ite

Sejumlah pihak menilai kode etik jurnalistik perlu diterapkan agar berita yang dihasilkan bisa menjadi sumber edukasi.

Terlebih lagi media arus utama masih berdampak besar dalam membangun literasi masyarakat.

Perusahaan pers yang menjalankan peranannya dengan baik akan menghasilkan pemberitaan yang tenang terkait pemilu.

Ledakan pengguna internet di Indonesia masih jadi peluang penyebaran berita bohong.

Namun koordinasi yang tepat peran media arus utama menjadi penting sebagai barometer untuk memahami gejolak kontestasi politik pemilu 2024.

Content Creator: Glenys
#hoaks #pemilu2024 #demokrasi

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/464119/pilar-keempat-penegak-demokrasi-di-pemilu-2024-jurnal-glenys

Dianjurkan