Analisis Dibalik Penguatan Signifikan Saham EDGE dan Jelang Rilis Suku Bunga

  • last year
Duo saham teknologi, PT Indointernet Tbk (EDGE) dan PT DCI Indonesia Tbk (DCII) melesat hingga menyentuh auto reject atas (ARA) pada hari Rabu. Penguatan saham EDGE bahkan capai 105% dalam 5 hari.

Category

📺
TV
Transcript
00:00 Pemirsa, 4 saham emiten di Bursa Efek Indonesia telah dinyatakan masuk dalam Indeks Futsi yang berlaku mulai di 18 Desember 2023 mendatang.
00:08 Keempat saham tersebut masih terhitung pendatang baru karena baru mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia pada tahun ini.
00:14 Pada akhir pekan lalu, 4 saham pendatang baru di Bursa Efek Indonesia dinyatakan masuk ke dalam Indeks Futsi
00:23 yang notabene merupakan satu dari provider besar Indeks Global.
00:28 Keempat saham itu yakni Aman Mineral Internasional, Terimegah Bangun Persada, Mandiri Herindo Adi Perkasa, serta Tripar Multivision Plus.
00:36 Masuknya sebuah saham dalam kriteria Futsi menunjukkan saham tersebut memiliki fundamental yang kuat dan likuiditas yang baik.
00:43 Sehingga saham yang masuk dalam Indeks Futsi berpotensi menjadi pertimbangan investor, terutama investor asing.
00:50 Di Indeks Futsi, saham AM-MN masuk dalam Indeks Large Cap, NCKL masuk dalam Middle Cap, dan Maha serta RAM masuk dalam Small Cap.
00:58 Masuknya 4 saham tersebut ke dalam Indeks Futsi akan efektif pada 18 Desember 2023 mendatang.
01:04 Dan dalam sebulan terakhir, saham Aman, NCKL, serta RAM tercatat menguat, sementara saham Maha justru melemah.
01:11 Ada pun pada perdagangan selasa kemarin, saham Aman, NCKL, dan Maha kompak melemah, sementara saham RAM menguat sendirian.
01:19 Direktur Keuangan Multi Vision Plus, Vikas Chandsharma, kepada media mengatakan,
01:23 untuk meningkatkan kinerja Perserwan, sejumlah strategi telah disiapkan untuk akhir 2023 dan tahun 2024.
01:29 Setelah telahnya fokus adalah fokus menghasilkan konten berkualitas dan menarik, termasuk memproduksi 13 film pada 2024.
01:36 Selain mengenjot produksi film, Perserwan juga berencana menggarap layanan over the top setelah mengambil alih 35% saham DMS+ yakni Platform Content Horror Eksklusif.
01:46 Multi Vision Plus melalui anak usahanya, yaitu Platinum Cinema, juga berencana membangun 3 lokasi bioskop baru pada Desember 2023,
01:53 dan 5 lokasi pada 2024.
01:55 Hal ini ditempuh untuk meningkatkan pangsa pasar Perserwan.
01:59 Dan kini kita akan simak beberapa data ekonomi dari berbagai daerah, berbagai negara,
02:11 dari Amerika Serikat, ada libur hari Thanksgiving Amerika Serikat, kemudian dari Asia,
02:17 ada libur hari pekerja Jepang, dan ada keputusan suku bunga Indonesia hari ini yang akan dipublish oleh Bank Indonesia,
02:28 kemudian juga ada data IHK Inti Serajir One Year di bulan Oktober dari Singapura.
02:34 Dan agenda METAN yang menarik untuk kita sermati ada DFAM yang menggelar RUPS, JAST juga akan menggelar RUPS,
02:41 PIKO, RIGS dan juga, oh oke, PIKO dan RIGS akan menggelar RUPS,
02:47 sementara itu untuk SKRN akan menggelar KUM Dividend Tunai, begitu juga dengan JTPE, STPO.
02:54 Sementara untuk BRAM dan NIKEL ini akan menggelar REX Dividend Tunai, begitu juga dengan AXIO, TOTO,
03:00 kemudian juga BRAM ini akan menggelar Pembayaran Dividend Tunai.
03:04 Sementara itu untuk Bursa Asia, pembukaan bursa-bursa utama Asia di pagi hari ini,
03:12 Bursa untuk TK tutup, kemudian untuk STI Singapura melemah 0,2%,
03:19 kemudian KOSPI Korea dibuka menguat 0,28%, sementara itu Hang Seng Hongkong dibuka melemah 0,31%.
03:26 [MUSIK]
03:32 Ya, pemirsa saham PT Indointernet TBK dengan kodus saham EDG dan PT DCI Indonesia TBK
03:40 dengan kodus saham DCI, dua saham teknologi yang melesat hingga menyentuh auto reject atas atau arah pada hari Rabu.
03:47 Penguatan ini turut membuat kekayaan auto Toto Sugiri memiliki dua emitan tersebut,
03:53 berlonjak sekitar Rp 6 triliun hanya dalam 24 jam saja.
03:58 [MUSIK]
04:01 Berdasarkan data RTI pada penutupan perdagangan Rabu,
04:04 saham PT Indointernet TBK atau EDG dan saham DCI Indonesia TBK atau DCI-e kompak menguat hampir 20%.
04:12 Level ini juga mencerminkan kenaikan empat hari beruntun sejak EDG melakukan aksi pemecahan saham
04:18 atau stock split dengan rasio 1 banding 5 yang awalnya di harga Rp 19.500 menjadi Rp 3.900.
04:26 Dengan demikian harga saham EDG sejak menggunakan harga baru atau lima hari terakhir telah melambung hingga 105%.
04:33 Kapitalisasi pasar EDG kini menembus Rp 16,21 triliun.
04:38 Lonjakan saham EDG ini turut berpengaruh terhadap kekayaan Toto Sugiri.
04:42 Berdasarkan data real-time billionaires list Forbes Rabu 22 November,
04:46 kekayaan Toto Sugiri telah bertambah 23,21% atau setara 412 juta dolar hanya dalam waktu 24 jam.
04:55 Kini kekayaan oto Toto Sugiri menembus 2,2 miliar dolar atau sekitar 34,26 triliun rupiah.
05:02 Berdasarkan data Forbes, oto Toto Sugiri berada di urutan 1.394 dalam daftar orang terkaya di dunia.
05:10 Dia pertama kali masuk radar Forbes pada 2021 setelah dua perusahaan miliknya melantai di Bursa Efek Indonesia.
05:16 PT DCI Indonesia TBK listing pada 6 Januari 2023 sedangkan EDG tercatat pada 8 Februari 2023.
05:24 Saham DCFAE sempat menjadi fenomenal pada 2021 lantaran menjadi saham termahal di Bursa Efek Indonesia
05:31 karena menembus level Rp 60 ribuan pada Juni 2021.
05:34 Ketika itu level tersebut mencerminkan lonjakan hingga 14.185% dari harga IPO yang hanya Rp 420 persaham.
05:43 Berbagai sumber IDX Channel
05:45 [Musik]
05:50 Sungguh menarik pergerakan saham dari EDG dan DCI dan kita akan lihat grafik ataupun kinerja sepekan
05:56 untuk EDG ya sudah penguat 105% kemudian market capnya sebesar Rp 16,21 triliun.
06:06 Secara kinerja keuangan sudah meningkat 59,59% menjadi Rp 178,54 miliar.
06:14 PERnya sudah meningkat 68 kali dan PBV-nya 11,71 kali kemudian saham otosungkiri sebanyak 16,56%.
06:24 Sementara untuk DCI pemirsa untuk kinerja sepekannya menguat 19,61% dan market cap-cap sebesar Rp 97,79 triliun.
06:35 Untuk kinerja keuangan 45% ataupun menguat 45% sebanyak Rp 370 miliar.
06:45 Sementara PER sendiri sudah berada di 198 kali, PBV 50 kali dan saham otosungkiri sendiri mencapai 29,9%.
06:56 [MUSIK]
07:12 Untuk membahas kedua saham ini dari kemudian sudut pandang fundamental, kemudian juga dari pergerakan harga saham.
07:20 Kita sudah tersambung bersama Mas Alif Ihsanario, Research Analyst dari MNC Security. Selamat pagi Mas Alif.
07:28 Ya, selamat pagi.
07:30 Terima kasih sudah bergabung bersama kami Mas Alif di MarketBus. Semoga kita sehat selalu ya Mas Alif.
07:36 Kalau kita lihat dari EDGE dan juga DCII, bagaimana Anda melihat penguatan sahamnya Mas Alif?
07:44 Ya betul ya, kita lihat bahwasannya kemarin kedua saham tersebut ditutup melonjak kuat dan ini tentunya ada faktor dari fundamentalnya juga ya.
07:56 Bahwasannya kita lihat tadi juga sudah diulas bahwasannya performa kedua saham tersebut cukup baik untuk di periode 9 bulan berjalan tahun 2023 ini.
08:08 Di mana performanya untuk DCII meningkat 46%, kemudian untuk EDGE meningkat 59% untuk kelaba bersihnya.
08:17 Nah tentu ini menjadi katalis positif yang diamati oleh market dan juga ini mirroring ya kalau bisa saya bilang.
08:26 Mirroring keadaan di bursa Amerika, bahwasannya pendorong dari indeks Wall Street selama setahun ini.
08:34 Mainly itu dari sektor teknologi yang mana EDGE dan DCII bergerak di industri yang sejenis.
08:40 Dan ini menjadi faktor untuk rally dari Nasdaq ya selama setahun ini.
08:46 Dan kita bisa lihat trendnya cukup serupa ya untuk di kedua saham tersebut seperti itu.
08:53 Bahkan untuk pair yang terbilang cukup premium ya masih bisa dijustifikasi dengan prospek ekspansi ke depannya seperti itu.
09:02 Baik artinya secara fundamental penguatannya sendiri sangat dikatakan wajar begitu ya?
09:07 Betul.
09:08 Oke, apa sih yang nampaknya menjadi sebuah sentimen yang sangat mengatrol lah kinerja dari DCII dan juga EDGE sendiri?
09:19 Dari point of view sektor teknologi seberapa besar kemudian market dari kedua emitan ini nampaknya sangat menjajikan begitu.
09:27 Sehingga investor cukup menaruh banyak trust gitu ke dua saham ini.
09:35 Ya tentunya kita bisa lihat ya, in general the needs atau demand untuk services yang ditawarkan oleh EDGE dan DCII ini terus meningkat.
09:47 Dan masih memiliki upside yang cukup besar ya.
09:51 Kita lihat banyak korporasi dan firms yang membutuhkan layanan tersebut seiring dengan berkembangnya teknologi kemudian needs for data.
10:01 Banyak sekali ini services yang masih bisa di address secara dari addressable marketnya seperti itu.
10:11 Jadi masih ada ruang gerak yang cukup besar untuk DCII dan EDGE saya lihat.
10:17 Dan juga kita bisa perhatikan dari corporate action yang dilakukan mereka untuk stock split ya.
10:23 Itu juga saya lihat mungkin mendorong atau menjadi penopang untuk investor-investor retail yang bisa ya.
10:31 Sehingga berpartisipasi masuk ke saham tersebut gitu.
10:35 Baik sebelum stock split walaupun memang masuk harga premium tapi setelah stock split banyak investor retail masuk begitu ke kedua saham ini.
10:46 Artinya memang walaupun masuk ke harga premium tapi tetap kemudian investor percaya bahwa akan ada potensial upside yang menarik untuk DCII dan juga EDGE begitu ya.
10:58 Betul.
10:59 Oke secara rekomendasi menurut Anda seperti apa mas Alief melihat pola penguatan yang ada apakah terlambat untuk masuk karena sudah meningkat begitu
11:07 atau tetap bisa dimanfaatkan untuk bisa masuk ke kedua saham ini?
11:14 Ya kalau saya lihat memang cukup agresif pergerakannya tetap disclaimer on.
11:20 Kami melihatnya untuk stance konservatif saja ya.
11:23 Tapi mungkin bisa dilihat untuk EDGE mungkin masih ada upside mungkin ya untuk ke level tertinggi sebelumnya mungkin di 8400.
11:37 Untuk DCII pun masih ada upside ya sebetulnya ya nggak seagresif si EDGE.
11:45 Tapi again konservatively kita tetap mengacu kepada valuasi yang dasar dari pairs sudah cukup premium.
11:54 Itu kembali lagi kepada investor apakah dalam iklim investasi yang Pak Arjad saat ini dari mengacu ke kondisi makro dan sebagainya
12:04 apakah risk to rewardnya make sense? Nah itu kembali lagi kepada investor bagaimana mereka melihat untuk manajemen portfolio-nya ya.
12:13 Oke kalau kita lihat kinerja dari saham-saham berbasis teknologi kayaknya nggak bisa kita pokul rata kinerjanya sama begitu ya.
12:20 Ada memang saham-saham berbasis teknologi yang memang secara kinerja sangat volatile
12:24 walaupun memang ada pelemahan sangat signifikan pelemahannya begitu.
12:27 Nah bagaimana sih sebetulnya point of view Anda terkait dengan saham teknologi di tahun 2024?
12:34 Mas Alief apakah ada rekomendasi yang cukup represent keseluruhan dari saham ini
12:42 ataupun mungkin ada rekomendasi yang custom lah tergantung emitennya gitu.
12:47 Tergantung subsektor dari si saham berbasis sektor teknologi ini.
12:54 Oke untuk sektor teknologi sendiri ya kita lihat bahwasannya memang yang diantisipasi oleh pasar
13:02 selama kurang lebih dari awal tahun ini bahwasannya pengeratan oleh the Fed yang cukup agresif ya
13:10 sehingga sekarang Fed Fund rate-nya sudah di kisaran 5,25 sebanding 5,5
13:18 itu dikhawatirkan dapat menghambat pergerakan saham.
13:24 Secara teknologi yang nota benenya sangat-sangat sensitif terhadap pergerakan interest rates gitu.
13:30 Nah cuman sejauh ini performanya kan bagus ya cukup bagus, cukup menguat rally-rally saja gitu.
13:37 Tapi ketika kita bicara dengan 2024 maka interest rates-nya itu sudah akan pivoting ya.
13:48 Kita lihat bahwasannya ekspektasi pasar, lihat bahwasannya pengangkasan suku bunga akan diinisiasi as soon as May.
13:56 FMC meetingnya. Nah ini bisa menjadi headwind untuk sektor teknologi sebetulnya
14:02 karena kembali lagi untuk valuasinya kita sudah premium limited upside ya.
14:08 Itu untuk secara global. Tapi untuk Indonesia mungkin masih ada ruang gerak lah disini.
14:17 Misalnya untuk Gotoh, kita melihat Gotoh untuk strateginya mereka itu lebih fleksibel gitu.
14:27 Mereka akan mencapai target EBITDA mereka menjadi positif tapi tetap dengan strategi yang menyesuaikan
14:36 kondisi kompetisi pasar yang tinggi seperti ada dari Shopee, ASEAN atau juga dengan Grab gitu.
14:42 Jadi Gotoh sih saya lihat untuk performanya akan dan sudah bagus ya dengan periode 9 bulan berjalan 2023 ini
14:53 dan akan terus berlanjut seharusnya positif untuk di 2024. Jadi Gotoh menjadi salah satu sorotan sebetulnya.
15:02 Baik, berikuti akhir tahun seperti apa? Mengingat kemudian mungkin ada bonus akhir tahun begitu kemudian banyak orang yang melakukan belanja online
15:11 di platform yang dimiliki oleh Gotoh Tokopedia gitu misalnya dan juga melakukan pengiriman untuk barang-barang yang dibeli oleh masyarakat
15:21 melalui platform tersebut gitu. Nah di akhir tahun menurut Anda seperti apa?
15:25 Tentunya di akhir tahun akan ada catalyst ya catalyst dari spending secara seasonal, historical kita lihat maksudnya spending.
15:38 Akhir tahun dengan adanya promo-promo yang beragam ya untuk menarik minat beli dari masyarakat itu tentunya akan jadi catalyst sih.
15:47 Saya lihat jadi harusnya bisa setidaknya menopang untuk si kinerja fourth quarter 2023 ini.
15:55 Baik, selain Samsung berbasis teknologi Samsung ataupun sektor-sektor mana lagi yang kayaknya secara apa ya secara sentimen gitu bisa dimanfaatkan
16:04 mengenai sentimen akhir tahun ini mas Alief?
16:10 Oke kita lihat kalau Samsung lainnya mungkin yang menopang Samsung teknologi tersebut ya kita lihat bahasanya MTEL salah satu perusahaan
16:21 yang menjadi sorotan akhir-akhir ini dan mereka menarik ya soalnya dari sisi kinerja pun meningkat kemudian mereka masih ada
16:31 ditopang dengan agresivitas ekspansinya untuk ke luar pulau Jawa kemudian tenansi rationenya juga meningkat
16:40 kami lihat masih ada upside ya untuk MTEL seperti itu untuk saham yang layak disoroti.
16:47 Kemudian yang lain mungkin kita bisa lihat Samsung yang jika apabila ada kaum bearish disini yang melihat resiko tahun depan ya
16:57 atau menjelang tahun depan akan ada potensi market correction atau apapun yang disebabkan oleh resiko-resiko dari makro maupun geopolitical yang masih ada saat ini
17:11 maka tentu saham-saham defensif di sektor utilitas yang saat-saat ini sedang hangat itu geothermal dari PGO
17:20 kalau brand sudah ter-over value saya tidak rekomendasikan tapi kalau PGO masih punya upside potential yang cukup baik
17:27 jadi untuk ya bisa dibilang saham yang akan residen seperti itu.
17:33 Oke hari ini akan dipublish keputusan mengenai sukubu ngacuan dari Bank Indonesia
17:38 secara ekspektasi akan diberapa menurut konsensus analis Mas Alief?
17:45 Ya terkait dengan rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia hari ini saya rasa bahwasannya kita lihat ya market juga antisipasi bahwasannya
17:56 Bank Indonesia seharusnya tidak ada untuk at least for now tidak ada urgensi untuk menaikkan sukubunganya lagi gitu ya untuk RDG pada hari ini.
18:09 Kenapa? Karena kita lihat bahwasannya sejak kenaikan pada bulan RDG yang sebelumnya ya yang mana itu pun di luar ekspektasi pasar
18:18 itu pun surprise itu sejak itu sudah cukup dapat menopang rupiah yang mana rupiah menjadi sorotan
18:26 atau objektif utama BI dalam melakukan keputusannya untuk menaikkan sukubunga gitu.
18:34 Nah selain itu kita juga lihat bahwasannya ada instrumen lain yang sudah diluncurkan oleh BI
18:40 seperti SVBI yang dimana pada lelang perdana kemarin ya hari Selasa itu, itu cukup oversubscribe artinya banyak peminatnya.
18:51 Jadi oversubscribe sebanyak 1,33 kali yang mana ini menunjukkan demand yang cukup positif ya demand cukup positif dari SVBI
19:01 sehingga itu membantu likuiditas VALAS ya secara domestik harusnya itu bisa menopang rupiah.
19:09 Baik, baik oke kita masih ada sampilan yang anda rekomendasikan pagi hari ini kita akan bahas usaha jadwal berikut ini
19:16 Mas Salif dan Bersat sama kami, usaha jadwal kami akan segera kembali.
19:19 [MUSIK]
19:22 (Sampai jumpa di video selanjutnya)

Recommended