Digitalisasi Peternakan ala Startup

  • last year
Bulan Mei lalu, Chickin Indonesia, sebuah startup agri-teknologi yang fokus pada pengembangan solusi terintegrasi untuk industri peternakan ayam, mengumumkan secara resmi peluncuran program PETRUK (Partner Eksklusif, TeRnak ayam ProdUKtif) yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas peternak ayam di Indonesia.

Sejak berdiri, Chickin Indonesia telah membantu ribuan peternak ayam dengan solusi budidaya ayam yang lebih efisien melalui teknologi, mulai dari aplikasi manajemen kandang Chickin Apps hingga alat pengendalian iklim berbasis IoT (CI-Touch) yang dapat mengatur suhu dan kelembaban secara akurat dan terautomatisasi.

Category

📺
TV
Transcript
00:00 Terima kasih, Pak Mir, sangat gembali menyaksikan CreateUp bersama saya Prisa Songkodato dan rekan saya.
00:04 Thank you, Adrian. Dan kali ini kami akan membahas mengenai digitalisasi manajemen peternakan unggas ala startup
00:10 sudah tersambung melalui video conference dengan Mas Asap Alkafi, bilaudalah co-founder dan juga presiden dari Cikin.
00:15 Apa kabar, Mas Asap?
00:17 Ya, halo-halo.
00:19 Baik, terima kasih sudah bergembong sama kami ya, Mas Asap.
00:22 Terima kasih, Nik.
00:23 Selalu oke. Kenalan sedikit dulu ya sama Cikin ya. Mungkin Anda bisa sampaikan Cikin ini platform apa, Mas?
00:29 Kita perusahaan teknologi perunggasan ya, jadi kita provide end-to-end tech solution untuk poultry farm ya.
00:36 Oke, jadi untuk yang peternakan unggas end-to-end dari bentuknya masih telur gitu ya, kemudian juga menjadi ayam pedaging gitu ya, kurang lebih ya?
00:48 Ya, dari DOC ya, dari BIPED.
00:51 Oke, gimana sih pertemuan peternakan khususnya unggas di Indonesia saat ini dari, mungkin khususnya dari Cikin ya?
00:58 Jadi kami melihat sih marketnya sangat besar ya, karena everyone suka makan ayam.
01:04 Jadi setiap tahunnya tuh ada 3 miliar ekor ayam yang dikonsumsi dengan market size sampai 40 miliar dolar.
01:10 Dan menariknya indeks konsumsi protein di Indonesia, khususnya ayam tuh sangat rendah ya dibandingkan dengan negara Asia lainnya.
01:17 Jadi Indonesia itu hanya 8 kilogram per kapita per orang.
01:20 Sedangkan negara lainnya seperti Malaysia, Singapura, China, mereka ada yang sampai 15 kilogram per kapita.
01:25 Bahkan Malaysia sampai 50 kilogram per kapita.
01:28 Jadi potensialnya market size kita tuh masih sangat bisa tumbuh secara eksponensial.
01:32 2 kali, bahkan 5 kali lebih tinggi.
01:34 Dan dari segi CAGR kita juga memiliki growth rate yang sangat baik ya, 16% dalam 5 tahun terakhir.
01:40 Dan diiringi dengan penambahan penduduk yang juga semakin membesar juga secara signifikan.
01:45 Jadi saya melihat industri ini masih sangat baik dan sangat potensial untuk bisa tumbuh.
01:50 Dan menjadi tantangan juga apalagi di sektor pangan ya, yaitu sektor yang anak muda perlu perhatikan.
01:56 Baik, oke. Nah untuk memanfaatkan potensi itu, apa sih kendala yang biasanya dihadapi oleh peternak ayam di Indonesia,
02:04 sehingga potensinya sejauh ini kok nggak tercapai gitu?
02:08 Ya, mungkin cerita sedikit aja. Jadi sebelum kami berhenti sejikin, kami sudah aktif menjadi peternak sejak di Bangkuk kuliah.
02:15 Mungkin pada saat itu umur sekitar 17 tahunan, di saat regenerasi petani semakin kecil ya.
02:20 Tapi kami yang dari kota malah melihat itu sebagai peluang dan tantangan gitu.
02:24 Dan akhirnya kita turun ke desa untuk belajar dan memulai ternak.
02:28 Dan kita juga banyak berdiskusi dengan peternak di beberapa kelompok ternak, komunitas ternak.
02:32 Dan akhirnya kami memahami kenapa indeks konsumsi di Indonesia akan protein ayam itu sangat rendah.
02:38 Jadi karena permasalahannya itu dari hulu sampai hilir.
02:41 Yang pertama, permasalahan dari performance ayam yang tidak stabil gitu.
02:45 Akhirnya biaya produksi tinggi. Nah hal ini karena biaya pakan di Indonesia itu tinggi sekali.
02:49 Sedangkan pakan adalah 80% dari cox mereka ya, atau dari biaya produksi mereka.
02:54 Dan konversi pakan menjadi daging adalah kunci sukses nih dalam peternak.
02:58 Dan itu dipengaruhi dengan kesehatan dan kenyamanan ayamnya.
03:01 Nah selain itu, di sisi lain faktor utama untuk menunjang kenyamanan ayam adalah cuaca.
03:05 Seperti suhu, kelembapan, oksigen. Sehingga kesulitan peternak adalah mengatur cuaca yang tidak stabil di Indonesia.
03:11 Sehingga berpengaruh kepada biaya produksi mereka yang akhirnya tinggi.
03:14 Nah terus yang kedua, rantai suplai yang tidak transparan. Ini di downstream-nya ya.
03:19 Jadi membuat peternak tidak memiliki kepastian pasar dan bergantung dengan harga pasar yang ada.
03:24 Selain itu karena rantai suplai yang tidak transparan ini membuat harga yang dijual peternak dan harga yang diterima masyarakat kadang timpang gitu.
03:30 Jadi kita sering melihat ya, di pasar harganya mahal tapi di peternak harganya murah gitu.
03:34 Sehingga tersebut berpengaruh terhadap untungan peternak yang relatif rendah juga.
03:38 Dan akhirnya indeks konsumsi masyarakatnya juga akhirnya relatif rendah.
03:42 Oke, tadi anak katakan bahwa harga pakannya ini mahal gitu ya.
03:45 Pakannya ini dominan menggunakan jagung, gandum atau apa?
03:49 Iya, mix. Jadi kita 50%-nya di jagung dan sisanya ada bahan lainnya gitu.
03:55 Oke, kalau mengukur dari jumlah unggahnya saat ini dari chicken atau produksinya per bulan atau bagaimana?
04:05 Iya, sebenarnya misi kita adalah memodernisasi industri kualitas dan demokratis protein access di Indonesia.
04:11 Jadi oleh karena itu chicken memberikan solusi end-to-end untuk peternakan ayam dari gulu sampai hilir.
04:17 Jadi misi kita memang berawal dari permasalahan yang tadi saya highlight dari gulu sampai hilir.
04:22 Jadi chicken menyediakan solusi utama yaitu IoT atau climate control untuk mengatur iklim dan cuaca peternakan ayam secara otomatis.
04:31 Jadi kami provide AI assistant untuk peternak sehingga peternak mendapatkan informasi iklim yang dibutuhkan untuk ayam di setiap umurnya.
04:38 Karena actually ayam itu butuh suhu yang berbeda di setiap umurnya.
04:41 Ketika umur satu hari ayam butuh 34 derajat celsius gitu ya.
04:45 Tapi ketika ayam umur 30 hari dia maunya suhunya rendah sekitar 23 derajat celsius.
04:50 Berarti bukan peternaknya langsung gitu ya.
04:53 Betul. Dan ayam itu sangat sensitif ya terhadap faktor lingkungan dan apabila mereka nggak didukung dengan iklim yang baik,
04:59 maka konversi pakannya akan jadi waste gitu.
05:01 Jadi fokus kita memang di penghematan pakannya dari segi konversi gitu.
05:05 Jadi bukan dari harga pakannya tapi penghematan pakan dari segi konversi pakan jadi daging gitu.
05:10 Karena itu depends sama kenyamanan mereka.
05:12 Oke. Jadi operasional dari peternakan unggas ini diatur secara teknologi oleh chicken gitu ya.
05:18 Dari pengaturan suhu kemudian juga dan lain sebagainya lah.
05:21 Sampai tadi Anda sudah sampaikan end to end sangat praktis hanya dioperasikan melalui handphone.
05:28 Kena lebih kayak gitu lah ya.
05:29 Iya.
05:30 Baik. Oke. Ustadzudah berikut ini Mas Azab kita akan lanjutkan.
05:33 Dan bersama-sama kami Ustadzudah kami akan segera kembali.
05:35 Terima kasih Pak Mir, sudah kembali bersama kami.
05:37 Kita masih membahas digitalisasi manajemen peternakan ala start up bersama dengan tentunya ada Mas Azab Al-Khafi
05:46 yang merupakan Co-Founder dan juga Presiden dari Chicken.
05:49 Mas Azab tadi sudah dijelaskan mengenai bagaimana sebetulnya cara kerja dari Chicken ya.
05:54 Saya pengen mendapatkan gambar lagi teknologinya yang diterapkan itu seperti apa Mas?
05:58 Iya. Oke. Jadi saat ini kita ada 30 juta ekor per bulan dari peternakan di ekosistem yang sudah menggunakan apps kami.
06:06 Jadi teknologi kami itu berbasis apps bisa dikontrol melalui aplikasi dan bahkan peternak bisa kontrol peternakannya dari rumah ya.
06:14 Jadi semua pencatatannya melalui aplikasi yang sebelumnya mereka pakai kertas ya sekarang mereka sudah pakai apps gitu ya.
06:20 Dan sebenarnya IOT kita sebagai strategi growth hacknya untuk digitalisasi dulu gitu.
06:25 Jadi sebagai data point dan data collecting.
06:28 Jadi fokus Chicken bukan untuk provide IOTnya aja nih tapi karena data tersebut akhirnya kita bisa olah datanya gitu.
06:34 Jadi kita bisa credit scoring dan kita supply farm inputs kayak pakan, bibit, vitamin dan kita juga kasih akses pasarnya juga.
06:42 Jadi kita kontrak penjualannya gitu. Jadi karena kita punya data dari teknologi tersebut akhirnya kita bisa financing dan kita bisa kasih farm inputs gitu ya.
06:50 Dan kita cariin marketnya juga. Jadi end to end kita solve problemnya.
06:54 Dan karena data collecting tadi kita akhirnya bisa melakukan credit scoring dan performance scoring.
06:59 Jadi dari umur 7 hari kita udah tau nih penghasilannya berapa di akhir gitu ya.
07:03 Kita bisa proyeksikan dan ini akhirnya kita channeling ke financial institution gitu.
07:07 Jadi kita punya program namanya Petrub satu peternak bisa dapat akses finansial sampai 2 miliar dan itu tanpa jaminan gitu.
07:13 Jadi jaminannya adalah performance mereka yang akan lebih baik gitu sih.
07:17 Dan selain itu karena kita punya data collecting tadi kita bisa mendemokratize farmer tadi.
07:23 Dan melakukan matchmaking dengan ekosistem di hilir.
07:26 Jadi kayak restoran, manufaktur hotel yang membutuhkan ayam.
07:29 Yang dimana ayamnya dari peternak tadi gitu.
07:32 Jadi kita olah ayamnya menjadi ayam potong dan beberapa kami marinate juga kita bungkuin ya.
07:38 Dan sebenarnya problem bisnis yang membutuhkan ayam adalah kepastian supply dan uniformity.
07:44 That's why kita coba untuk mendemokratize farmer tadi ya.
07:48 Untuk kita bisa connect dan matchmaking ke downstream tadi ke industri yang membutuhkan ayam.
07:53 Berarti selain teknologi begitu ya.
07:57 Anda juga meluncurkan Petrub Partner Eksklusif Ternak Ayam Produktif.
08:01 Berarti nya juga pendanaan kah?
08:04 Betul, betul. Kita pendanaan tapi kita channeling ke financial institution.
08:08 Jadi kita lebih ke scoring engine nya gitu.
08:10 Oh oke.
08:11 Performance scoring nya.
08:13 Mas Asap mungkin anda boleh cerita dampak dari penerapan teknologi yang sudah diterapkan terhadap produktivitas peternak.
08:20 Mungkin gambarannya lah sebelum menggunakan check in dan setelah itu gimana peningkatan produktivitasnya?
08:29 Oke jadi kalau dampaknya sih depend ya.
08:32 Karena bergantung dengan performance sebelumnya.
08:35 Kalau performance dari pesimis mungkin mereka bisa meningkat sampai 100% penghasilannya.
08:39 Tapi kalau dari moderate atau biasa-biasa aja pendapatannya mungkin meningkatnya 50%.
08:44 Dan kalau misalnya mereka udah excellence, udah bagus itu 20-25% udah oke sih.
08:49 Tapi kalau average ya 50% lebih tinggi penghasilan mereka itu udah average ya.
08:55 Dan sebenernya kami lebih happy ketika mereka peternak cerita soal circular impact gitu.
09:02 Jadi banyak dari mereka akhirnya jadi bisa kuliahin anaknya dan punya harapan anaknya punya pendidikan yang lebih baik.
09:08 Dari beternak gitu ya dan hidup yang lebih baik.
09:10 Itu yang membuat kami anak-anak muda akhirnya menjadi semangat gitu untuk melakukan proyek berbasis di desa.
09:16 Karena ada dampak circular yang bertanjutan.
09:19 Oke sudah tersebar dimana saja penggunanya.
09:22 Dan berapa sih biaya yang harus dikeluarkan saat ini menggunakan jasa dari Chicken ini?
09:26 Saat ini kami memiliki sekitar 3.000 peternak di Indonesia, mitra ya, yang tergabung di ekosistem Chicken.
09:32 Dan sebagian besar mudah memahami aplikasi Chicken karena banyak peternak sekarang yang udah main sosmed juga.
09:38 Jadi mereka ada komunitas peternak sehingga informasi akan teknologi Chicken itu semakin cepat terdengar.
09:43 Dan karena teknologi kami sebagai digitalisasi dan transformasi proses yang udah berjalan.
09:47 Jadi format kerjanya sama aja kayak manual.
09:50 Jadi mereka awalnya pake paper sekarang pake apps gitu ya.
09:52 Awalnya mereka manual, kontrol kipas, pemanas gitu ya airnya.
09:56 Dan sekarang mereka udah otomatis pake aplikasi dan ada ya asisten yang juga selalu ngerimain mereka di aplikasi.
10:03 Oh ini pakannya kurang atau bobotnya kurang baik gitu ya.
10:06 Jadi relatif lebih mudah.
10:08 Cuman memang ada beberapa peternak yang butuh 2-3 periode depannya.
10:13 Tapi market harganya sebenarnya sama lintih.
10:15 Jadi kita tag-nya memang masih gratis.
10:18 Karena tadi kita monetize dari efisiensi atau impact dari teknologi tersebut.
10:24 Jadi ada penghematan pakan yang akhirnya kita bagi hasilnya dengan peternak gitu.
10:28 Selain itu juga kita bisa monetize dari prosesing ayamnya terhadap klien juga.
10:32 Jadi ada edit value disitu yang kita bisa monetize.
10:35 Sebetulnya masih banyak yang ingin kita tanyakan gitu ya.
10:38 Tapi kemudian waktunya terbatas.
10:39 Mas Hasan terima kasih sudah bergabung bersama kami.
10:42 Sukses untuk Anda dan juga teman-teman di Chicken.
10:44 Sampai jumpa.
10:45 Thank you.
10:46 Oke, dan sebelum kita akhiri pemirsa kami update kembali posisi dari Indeks Harga Saham Kabungan
10:51 yang tadi bergerak di teritori positif cukup tinggi.
10:53 Saat ini pemirsa IHSG berada pada posisi 6.852, naik hampir 1%.
11:01 Dan berikut pemirsa adalah deretan saham-saham yang menjadi top gainers dan top losers berdasarkan data RTI.
11:09 Di antaranya pemirsa adalah Cuan yang naik pemirsa 8,41%.
11:15 Lovina Beach Brewery yang naik atau STRK gitu ya naik 7,65%.
11:21 TGUK, Mari, Arto, Goto, Avia, Teens juga masuk dalam jajaran top gainers.
11:26 Top losers ada NATO, ADAT Care, BKDP, MANN, MGRO, SHID, Suli, SMKN, dan juga Oman.
11:34 Oke, penguatan IHSG di hari Senin ini cukup signifikan pemirsa ya.
11:39 Dan pemirsa demikianlah Power Breakfast, sudah 90 menit kami menemani Anda.
11:45 Semoga pembahasan kami kali ini dapat memberikan inspirasi dan juga informasi untuk Anda.
11:49 Saya Wiki Adrian.
11:50 Saya Prissa Somodhatu, sampai jumpa.
11:52 Sampai jumpa.
11:53 [Musik]
11:56 [Musik]
11:59 [Musik]
12:02 [Musik]
12:08 [Musik]
12:15 [Musik]
12:28 [Musik]
12:31 [Musik]
12:38 (suara jingle)
12:40 (Sampai jumpa di video selanjutnya)

Recommended