Mengukur Dampak Kampanye Boikot Terafiliasi Israel Terhadap Pasar Saham

  • last year
Beredar aneka produk Israel yang masuk dalam daftar boikot pasca perang di Timur Tengah yang meletus sejak 7 Oktober lalu.
Aneka produk Israel tersebut rupanya juga beredar di Indonesia dan cukup terkenal serta dikonsumsi oleh masyarakat sehari-hari, mulai dari pakaian, makanan, kosmetik, termasuk gerai makanan dan minuman ternama.

Category

📺
TV
Transcript
00:00 Pemirsa beredar aneka produk Israel yang masuk dalam daftar boykot seiring perang di Timur Tengah yang meletus sejak 7 Oktober lalu.
00:09 Boykot utamanya diserukan oleh BDS, Boycott Defense Movement, yang merupakan pergerakan kebebasan, keadilan, dan juga kesetaraan untuk warga Palestina di Gaza.
00:24 BDS tersebut merilis daftar merek-merek utama produk Israel yang beberapa pihak percaya dengan memboykotnya merupakan salah satu bentuk solidaritas untuk korban di Gaza.
00:34 Aneka produk Israel tersebut rupanya juga beredar di Indonesia dan cukup terkenal serta dikonsumsi oleh masyarakat sehari-hari.
00:43 Mulai dari pakaian, makanan, kosmetik, termasuk gerai makanan dan juga minuman ternama.
00:48 Lantas pemirsa bagaimana potensi dampak kampanye boykot tersebut terhadap perusahaan atau emiten yang listing di Bursa Efek Indonesia?
00:55 Kami akan bahas pada pagi hari ini tentunya bersama dengan narasumber yang sudah terhubung melalui video conference pemirsa ada Mas Henra Wardana Ponder dari Republic Investor.
01:06 Mas Henra apa kabar?
01:08 Baik Mbak Bisa, apa kabar Mbak Bisa?
01:10 Kabar yang luar biasa terima kasih untuk waktunya Mas Henra lagi gencar banget menyuarakan boykot produk yang pro Israel.
01:19 Ada beberapa yang juga kita temukan sehari-hari di kehidupan bermasyarakat di Indonesia tentunya.
01:28 Dampaknya kira-kira akan seperti apa ya menurut Anda?
01:32 Oke Mbak Bisa sebelumnya izinkan saya mengucapkan turut butuh dikacita ya atas yang terjadi pada saudara kita di Palestine.
01:41 Semoga pembilangan Jionis Israel segera berakhir dan Palestine segera mendapatkan kemerdekaannya.
01:47 Oke menjawab pertanyaan terkait Mbak Bisa terkait dengan pemberhubungan yang terjadi di Indonesia.
01:53 Sebenarnya tidak terlalu terdampak ya terhadap kinerja perusahaan untuk jangka panjang.
01:57 Tetapi kemungkinan dengan masyarakat menahan diri untuk membeli barang yang di boykot
02:02 memungkinkan dapat menyebabkan pendapatan perusahaan akan menurun Mbak Bisa.
02:07 Oke ada peluang pendapatan perusahaan akan menurun karena kampanye ini membuat penjualannya tertekan dan ujung-ujungnya adalah merempet ke pendapatan.
02:18 Sebenarnya dari informasi yang diperoleh mulai ada arahan bahwa tidak semuanya sebenarnya boleh di boykot tetapi lebih kembali ke pribadi masing-masing.
02:29 Kecuali yang menjadi sudah diselidiki memang pro ke Israel ada kaitannya dengan pendanaan.
02:40 Karena kalau berbicara mengenai produk-produk yang ada kaitannya dengan Israel kan sangat-sangat banyak.
02:47 Dan merupakan produk yang memang digunakan sehari-hari adalah beberapa merek besar yang juga listing di Bursa Efek Indonesia.
02:56 Lantas kira-kira apa yang seharusnya dilakukan bagi investor yang sudah memiliki saham-saham tersebut perlu khawatir nggak Mas Hendra?
03:06 Sebenarnya kalau untuk perlu khawatir dicermati aja ya batasan dari support dan resistennya gitu loh.
03:12 Kalau misalnya megang saham seperti Unilever, atau MBA, AP, atau MAPI.
03:17 Tapi menjauh pertanyaan Mbak Prisa juga yang pertama terkait dengan bagaimana dampaknya terkait dengan perusahaan yang listing gitu loh.
03:25 Kemungkinan besar sih tidak akan berdampak terkait dengan pemboykotan ya.
03:29 Sebab produk-produk yang dihasilkan oleh MBKIPO juga di Indonesia banyak yang tidak bersinggungan langsung nih dengan Israel gitu.
03:37 Oke, tetapi kan ini gaungnya sudah cukup masif ya di media sosial yang membuat mungkin banyak yang agak awam begitu.
03:46 Sementara sebenarnya disampaikan bahwa ada target-target utama jadi kayak ada level-levelnya, ada yang menjadi produk target utama.
03:53 Kemudian diminta juga untuk melakukan riset masing-masing ya dan keputusan apa yang perlu diboykot sesuai dengan nilai pribadi masing-masing.
04:00 Dan diminta juga untuk memastikan riset yang dilakukan memberikan bukti yang kuat terkait dengan keterlibatan produk tersebut
04:07 yang berkaitan dengan apa yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina begitu ya.
04:12 Itu yang disampaikan dari gerakan BDS Indonesia sendiri.
04:17 Anda melihat bahwa dampaknya tidak akan terlalu signifikan untuk saat ini gitu ya.
04:21 Jadi harus tetap di follow kira-kira peluangnya seperti apa.
04:25 Karena beberapa saham yang ada di global begitu misalnya Starbucks, Netflix sempat turun tetapi sekarang sudah pulih kembali.
04:33 Anda melihat ada faktor itu nggak?
04:36 Kayak euforia yang bisa membuat kayak sentimen negatif yang jangka pendek tapi.
04:40 Iya betul. Sentimennya lebih ke arah jangka pendek aja.
04:45 Karena kita lihat ada sentimen-sentimen positif juga terkait dengan the fact dimungkinkan untuk tidak menaikkan tingkat suhu bunganya ya.
04:53 Terutama pada saat November kemarin the fact tetap mempertahankan tingkat suhu bunganya.
04:58 Nah ini di-respond oleh positif emerging market seperti Indonesia.
05:02 Ada nggak sektor-sektor yang paling harus diwaspadai terkait dengan sentimen ini?
05:06 Dan juga terkait dengan keputusan the fact tadi soal suhu bunga ditahan?
05:10 Sebenarnya kalau lebih ke sektor, semua sektor termasuk perbankan pasti diuntungkan ya
05:16 dengan tingkat suhu bunga yang dipertahankan di level 5,5.
05:20 Nah ini sesuai dengan harapan pasar.
05:23 Jadi kalau misalnya dibilang memberikan tekanan yang lebih kuat,
05:26 ya pasti akan berdampak positif terhadap ekonomi secara global maupun inflasi Amerika Serikat yang akan jauh lebih cepat untuk diredam.
05:34 Jadi kalau ditanya sektor, sektor yang sangat memungkinkan yang berdampak positif pastinya sektor perbankan.
05:40 Terutama saham seperti Bank Mandiri, BBCA dan BBNI.
05:44 Itu makanya kita lihat dua hari terakhir seperti hari Kamis dan Jumat mengalami penguatan yang lumayan.
05:50 Kalau yang berkaitan dengan seruan boykot produk yang pro-Israel tadi,
05:55 misalnya mungkin yang paling banyak saat ini akan terdampak saya lihat-lihat di media sosial itu adalah consumer goods.
06:06 Menurut Anda apa rekomendasi untuk sektor ini?
06:09 Kalau misalnya kita lihat dari Unilever sendiri memang selama satu pekan terakhir memang mengalami kelemahan yang bisa dibilang lumayan.
06:16 Itu dari level Rp4.000 sekarang berada di level Rp3.550.
06:22 Jadi kalau misalnya saran saya buat teman-teman yang belum punya Unilever, lebih baik ditunggu dulu.
06:28 Mungkin bisa buy on weakness di level supportnya, di situ ada level Rp3.450.
06:34 Untuk Unilever sebenarnya melihat tekanan jual terhadap sentimen-sentimen pemboikotan terhadap saham Unilever.
06:42 Satu pekan yang lalu Unilever ini turun 6% dan kalau berbicara mengenai tahunan, Unilever sebenarnya juga masih turun.
06:50 Year to date turun 24%.
06:53 Anda bilang buy on weakness, tapi secara fundamental seberapa menarik Unilever?
06:59 Sebenarnya kalau dibilang menarik, konsumer retail ini seiring dengan akan adanya, katakanlah, pemilu di 2024,
07:08 biasanya konsumer itu pasti diuntungkan.
07:10 Jadi konsumsi daya beli masyarakat itu diuntungkan, terutama Unilever.
07:14 Tapi memang kalau misalnya kita lihat dari segi trend, memang dalam fase yang masih down trend.
07:19 Jadi kalau misalnya dibilang menarik atau tidak, saya sih berharap Unilever kuat di level psikologis supportnya, di level Rp3.450.
07:29 Tapi kalau misalnya memang dia tidak kuat di level Rp3.450, lebih baik wait and see dulu,
07:34 menunggu support atau menunggu reversal, pembalikan arah untuk momentum beli buat teman-teman investor beli saham Unilever.
07:41 Oke, takutnya turunnya makin dalam gitu ya?
07:44 Betul, nggak bisa.
07:45 Kalau kita lihat kinerja Unilever Indonesia ini masih di jalur perbaikan,
07:48 di mana pendapatan bersih di kuartal 3 ini mencapai Rp10,2 triliun,
07:53 tumbuh 5% secara kuartalan dan pendapatan Unilever naik 1,4% year on year.
07:59 Oke, keputusan investasi kembali ke tangan Anda, Pomi Ersa.
08:02 Tapi Mas Endra, rekomendasi saham pilihan apa saja?
08:05 Tadi sayangnya sudah di sounding ada perbankan gitu ya?
08:08 Kita cross check nanti di segmen berikutnya.
08:10 Pomi Ersa, usai jeda pariwara berikut tetaplah dalam segmen market bass.
08:14 [suara pinter]
08:16 Terima kasih telah menonton!

Recommended