Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal mencatat realisasi investasi disepanjang Q3/ 2023 mencapai Rp374,4 triliun atau tumbuh 21,6 persen secara tahunan. Realisasi investasi tersebut telah mencapai 75 persen dari target Rp1.400 triliun hingga akhir tahun 2023.
Adapun, dari total investasi di kuartal tiga tersebut, Penanam Modal Dalam Negeri atau PMDN tercatat sebesar Rp178,2 triliun atau 47,6 persen. Sedangkan, Penanam Modal Asing atau PMA sebesar Rp196,2 triliun atau 52,4 persen.
Adapun, dari total investasi di kuartal tiga tersebut, Penanam Modal Dalam Negeri atau PMDN tercatat sebesar Rp178,2 triliun atau 47,6 persen. Sedangkan, Penanam Modal Asing atau PMA sebesar Rp196,2 triliun atau 52,4 persen.
Category
📺
TVTranscript
00:00 [Musik]
00:14 Ya, halo pemirsa apa kabar anda hari ini?
00:16 Langsung dari studio IDX Channel Jakarta, saya Prasetya Wibowo kembali hadir dalam Market Review
00:21 yang akan mengupas isu-isu penggerak ekonomi di Indonesia.
00:24 Dan kali ini kita akan mencermati sejauh mana kinerja investasi di Indonesia.
00:28 Di mana kementerian investasi sudah menyebutkan bahwa di kuartal 3 realisasi investasi sudah mencapai 75%
00:36 atau tembus 374,4 triliun rupiah. Langsung saja kita mulai Market Review selengkapnya.
00:43 [Musik]
00:50 Ya pemirsa, realisasi investasi di sepanjang kuartal 3 tahun 2023 telah mencapai 374,4 triliun rupiah
00:59 tumbuh 21,6% secara tahunan.
01:02 Dan realisasi investasi ini telah mencapai 75% dari target 1.400 triliun hingga akhir tahun 2023.
01:12 [Musik]
01:16 Bahwa alhamdulillah atas kerja keras teman-teman dari DPM PT SP, Kementerian Investasi maupun kementerian lain
01:24 realisasi investasi kita pada kuartal ketiga sebesar 374,4 triliun rupiah.
01:32 Ini hampir kurang lebih tumbuh Q&Q 7% year on year 21,6%. Tumbuh berapa persen, Dina?
01:48 Totalnya porsinya dari sisi 1.400 triliun kira-kira 25% pak, porsinya.
01:53 Total kira-kira targetnya 25% dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 516.467 orang. Ini adalah tenaga kerja langsung.
02:07 Demikian pernyataan Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Balin Lahat Dalia
02:14 terkait realisasi investasi di sepanjang kuartal 3 tahun 2023 yang mencapai 374,4 triliun rupiah atau tumbuh 21,6% secara tahunan.
02:26 Realisasi investasi tersebut telah mencapai 75% dari target 1.400 triliun hingga akhir tahun 2023.
02:35 Adapun dari total investasi di kuartal 3 tersebut, penanaman modal dalam negeri atau PMDN terjata sebesar 178,2 triliun atau 47,6%.
02:47 Sedangkan penanaman modal asing atau PMA sebesar 196,2 triliun atau 52,4%.
02:55 Walaupun optimistis, realisasi investasi makin akan terus tumbuh dan Indonesia masih akan menjadi primadona investasi
03:03 bagi investor asing maupun domestik meski saat ini tengah memasuki tahun politik.
03:08 Dari Jakarta, Tim Liputan, IDX Channel.
03:13 Ya pemirsa untuk membahas realisasi investasi kuartal 3 yang sudah tembus 374,4 triliun rupiah.
03:20 Kita sudah tersambung melalui Zoom bersama dengan Mas Yusuf Randy, beliau adalah ekonom KOR Indonesia.
03:25 Selamat pagi Mas Yusuf.
03:26 Selamat pagi Mas Pak Rasetyo.
03:29 Ya salam sehat Mas.
03:30 Salam sehat selalu.
03:31 Baik terima kasih juga atas waktu yang disempatkan langsung saja kita akan review terlebih dahulu nih dari KOR Indonesia.
03:37 Terkait dengan iklim, regulasi usaha dan juga investasi di tanah air selama ini bagaimana?
03:43 Ya kalau kita bicara konteks tidaknya dalam 3 tahun terakhir ada hal yang menarik.
03:51 Karena kita tahu dalam 3 tahun terakhir ini Indonesia bersama negara-negara lain itu terdampak dengan pandemi.
03:58 Namun kalau kita lihat dari realisasi investasinya itu telah mencapai target ya artinya dalam 2 tahun terakhir ke belakang itu mencapai target.
04:09 Sehingga kalau berangkat dari sana sebenarnya kita bisa menyimpulkan bahwa kondisi pandemi kemarin itu relatif tidak mempengaruhi minat investor untuk berinvestasi di Indonesia.
04:25 Karena nilainya mencapai target dan pertumbuhannya saya kira relatif signifikan.
04:30 Dan kenapa kemudian di periode tersebut investor tetap menunjukkan minat untuk berinvestasi di Indonesia
04:38 saya kira itu juga tidak terlepas dari rata-rata regulasi maupun iklim investasi yang dinilai investor itu sesuai dengan kepetarik mereka.
04:48 Sesuai dengan selera mereka.
04:50 Dan hal ini juga dikonfirmasi dari beberapa pos atau sektor yang kurang lebih relatif sama dalam menyumbang 5 besar investasi ya.
04:59 Baik itu investasi asing maupun investasi dari dalam negeri.
05:03 Jadi kalau berangkat dari realisasi investasi yang setidaknya mencapai target dalam 2 tahun terakhir ini
05:10 dan pertumbuhannya yang juga relatif baik di tengah kondisi pandemi maupun kondisi geopolitik ya
05:18 yang kerap kali menjadi penyumbang ketidakpastian dalam perekonomian dan juga investasi.
05:24 Saya kira ini menunjukkan bahwa secara fundamental sebenarnya investor menilai perekonomian Indonesia relatif cukup prospektif.
05:32 Makanya mereka kemudian meningkatkan nilai investasi mereka ke Indonesia itu sendiri.
05:38 Baik itu dia beberapa faktor ya yang memicu Indonesia apakah masih menjadi primadona investasi nih
05:44 bagi investor asing khususnya.
05:46 Dan kita tahu kementerian investasi BKPM tadi sudah disampaikan mencatat realisasi investasi di kuartal 3 tahun ini sudah sentuh.
05:53 374,4 triliun atau tubuhnya 21,6% secara tahunan ini.
05:59 Menurut Anda Mas Yusuf apakah sudah sesuai juga dengan ekspektasi dari ekonom, pelaku pasar maupun juga pemerintah sendiri?
06:06 Iya kalau kita lihat kan arah realisasi investasi pemerintah itu sebenarnya berlanjut ya dari tahun lalu dan juga 2 tahun lalu.
06:18 Artinya progresnya itu saya kira relatif baik gitu dan kalau melihat dari pencapaian yang dicapai oleh pemerintah terkait realisasi investasi di kuartal ketiga
06:32 di tahun ini maka sangat besar kemungkinan realisasi di sepanjang tahun 2023 itu akan mencapai target.
06:40 Karena itu tadi sesuai plotnya memang kita melihat realisasi investasinya memang sesuai dengan yang diekspektasikan oleh pemerintah.
06:50 Dan saya kira sekali lagi ini merupakan sebuah kejutan juga karena kita tahu bahwa di terutama di 2 tahun terakhir ini
07:01 kondisi perekonomian global itu relatif meningkat ketidakpastiannya dan kita tahu sendiri bahwa ketidakpastian merupakan hal yang sebenarnya dihindari oleh investor.
07:12 Sehingga saya katakan bahwa investor menilai meskipun kondisi atau iklim investasi global saat ini dipenuhi dengan ketidakpastian
07:23 akibat dari konflik geopolitik tetapi di saat yang bersamaan investor menilai ketidakpastian itu dampak ke Indonesia relatif lebih sedikit.
07:33 Makanya saya kira ini kemudian menjadi penyebab realisasi investasi itu sesuai path-nya artinya pertumbuhannya saya kira berada pada kisaran yang memang ingin disasar oleh pemerintah.
07:45 Dan itu merupakan hal yang baik mengingat saat ini kan likuiditas global juga relatif masih tertekan gitu ya
07:54 karena kondisi dari perekonomian global yang meningkat ketidakpastiannya akibat dari konflik geopolitik.
08:01 Jadi saya kira itu masih sesuai dengan path yang ingin disasar oleh pemerintah dan saya kira ini akan menjadi sentimen ya
08:10 bagus bagi perekonomian terutama di sisa akhir tahun 2023.
08:14 Tantangan global menurut anda begitu apakah justru menjadi peluang bagi Indonesia dalam artian berkat tersendiri
08:21 mengingat banyak sekali tadi anda katakan likuiditas di internasional sebenarnya masih melimpah juga
08:26 tinggal mereka mencari negara-negara mana saja yang masih stabil dan salah satunya adalah Indonesia.
08:32 Menurut anda bagaimana? Adakah mitigasi-mitigasi dari tantangan yang mungkin muncul dari global ini yang juga harus diantisipasi?
08:42 Kalau kita bicara tantangan dari perekonomian global tentu saat ini intensitas ya atau eskalasi konflik geopolitik itu menjadi tantangan utama
08:53 karena kalau kita lihat tantangan utama dari konflik geopolitik itu biasanya bermuara terhadap penyesuaian kebijakan
09:01 terutama kebijakan perekonomian salah satunya itu adalah kebijakan penyesuaian suku bunga ya terutama di negara-negara maju.
09:09 Nah konflik geopolitik ini yang bermuara terhadap peningkatan ketidakpastian itu bisa mendorong kenaikan inflasi secara global
09:19 dan juga kenaikan inflasi di negara-negara maju seperti misalnya Amerika Serikat.
09:24 Kenaikan inflasi di negara-negara seperti Amerika Serikat tentu harus di respons melalui bank sentral yang berpotensi akan mengalami
09:33 atau meningkatkan kebijakan suku bunga acuannya, The Fed dan kebijakan suku bunga acuannya mengalami peningkatan itu juga akhirnya di respons oleh
09:44 banyak negara bank sentral emerging market termasuk di dalam Indonesia kemarin BI baru menaikkan suku bunga acuannya.
09:52 Tantangannya saya kira disitu artinya di tengah era suku bunga yang tinggi tentu menjadi tidak mudah bagi investor
10:03 terutama ketika ingin melakukan ekspansi usaha karena cost of fund-nya menjadi lebih besar juga karena suku bunga-nya tinggi
10:11 makanya cost of fund-nya juga lebih besar dan akhirnya investor harus melihat selain sumber alternatif pembeyaan
10:19 mereka juga tentu perlu memastikan bahwa apakah worth it melakukan investasi di negara tertentu.
10:27 Dan kalau kita bicara konteks Indonesia kalau kita lihat dari realisasi investasinya saya pikir jawabannya relatif worth it
10:35 artinya investor masih termasuk pada pos-pos yang dimilai prospektif bagi investor dalam jangka menengah hingga panjang.
10:42 Sektor-sektor apa yang cukup seksi yang diburu oleh investor asing yang mendominasi kalau kita lihat di kuartal 3 ya
10:48 sekitar 52,4 persen 196,2 triliun kita bahas nanti di segmen berikutnya Mas Yusof dan Pemirsa kami akan segera kembali sesaat lagi.
10:57 [Musik]
11:13 Terima kasih Anda masih bergabung bersama kami dalam market review Pemirsa berikutnya ini kami sampaikan sejumlah data untuk Anda
11:18 terkait dengan realisasi investasi dari Januari sampai dengan September 2023. Totalnya sudah 1.053,1 triliun ya
11:28 kalau kita lihat target di panjang tahun ini adalah 1.400 triliun atau sudah mencapai 75,2 persen dari target sampai dengan kuartal 3
11:38 atau September 2023 dengan kinerja pertumbuhan 18% kemudian serapan tenaga kerjanya secara keseluruhan 1.365.648 orang.
11:52 Nah berikutnya untuk beberapa komoditas tetap pun sektor yang diburu begitu untuk investasi PMA maupun juga PMDN di kuartal 3 tahun ini
12:03 ada industri logam dasar barang logam bukan mesin dan peralatan mencapai 56,9 triliun kemudian pertambangan 41,9 triliun
12:12 transportasi gudang dan telekomunikasi 40,9 triliun, industri kimia dan farmasi 28,7 triliun kemudian perumahan, kawasan industri dan perkantoran mencapai 25,5 triliun rupiah.
12:28 Ini dia beberapa sektor yang diburu begitu ya oleh investor. Kemudian bagaimana dengan lokasinya yang juga menjadi primadona bagi PMA maupun PMDN.
12:39 DKI Jakarta nampaknya masih menempati posisi pertama pemirsa mencapai 50,9 triliun kemudian Jawa Barat 49,5 triliun
12:49 kemudian juga ada Jawa Timur kemudian Banten dan Maluku Utara. Jawa Timur itu 38,9 triliun rupiah.
12:59 Baik berikutnya negara asal dari penanah modal asing atau PMA di kuartal 3 tahun ini Singapura menempati posisi pertama
13:08 senilai 4,4 miliar dolar Amerika kemudian China 1,8 miliar dolar, Hongkong 1,7 miliar dolar, Jepang 1,3 miliar dolar, dan Malaysia 0,9 miliar dolar Amerika.
13:24 Ya kita akan lanjutkan kembali perbincangan bersama dengan Mas Yusuf Ren di Ekonom Core Indonesia.
13:32 Mas Yusuf kita akan lanjutkan kembali tadi sempat tertunda ini bicara mengenai komposisi dari PMA yang mendominasi dibandingkan dengan PMDN.
13:39 52,4% begitu dibandingkan dengan yang investasi domestik 47,6%. Anda melihat bagaimana komposisi ini?
13:48 Berarti memang asingkah yang masih menjadi andalan juga untuk menggerakkan sektor ataupun perekonomian nasional?
13:56 Ya, saya kira sebenarnya wujud dari relatif masih besarnya ya proporsi investasi asing bisa kita juga artikan sebagai representasi percayanya asingnya sekali lagi terhadap kondisi perekonomian
14:12 ataupun prospek investasi dalam jangka menengah hingga panjang apalagi kalau kita lihat dari sektor yang tadi disebutkan ada pertambangan kemudian juga logam dasar, kawasan industri.
14:28 Ini adalah sektor yang sebenarnya juga menjadi penyumbang terbesar dalam realisasi investasi setidaknya dalam 2 tahun terakhir ini.
14:36 Artinya apa? Ini kan berkelanjutan investasi asing di sektor-sektor tersebut dan saya kira dengan sektor yang relatif tidak banyak berubah gitu ya
14:49 terutama kalau kita bicara proporsi terbesar itu berarti horizon investasi dari investornya itu sekali lagi dia lebih jangka menengah hingga panjang.
15:01 Jadi ini saya kira relatif kabar yang baik bagi pemerintah mengingat ini juga bisa kita katakan atau representasi sebagai upaya ataupun wujud dari relatif percayanya investor asing terhadap kondisi perekonomian kita.
15:22 Nah ada pun untuk kondisi ataupun investasi domestik yang tadi kita lihat secara proporsi relatif masih lebih kecil saya kira itu juga ada hubungannya dengan investor yang masih cenderung wait and see ya
15:37 karena kan kalau kita lihat untuk investor dari dalam negeri itu dia memang agak berubah secara tren atau pola dia sedikit berbeda dengan investasi asing.
15:50 Jadi investor domestik itu relatif akan wait and see terutama mungkin kalau kita kaitkan dengan konteks tahun politik gitu ya apakah kemudian tahun politik ini akan berdampak terhadap usaha mereka kemudian bagaimana prospek setelah tahun politik itu selesai.
16:09 Saya kira itu yang kemudian menjelaskan terkait proporsi investasi asing dan domestik.
16:14 Calon presiden begitu yang akan ikut kontestasi dari pemilu begitu ya di tahun depan sudah menetapkan calon wakil presidennya begitu menurut Anda bagaimana apakah tensinya akan semakin hangat begitu ke depan dan ini yang menjadi salah satu perhatian juga akhirnya bagi para investor tadi baik asing maupun yang domestik.
16:32 Ya jadi sebelum pasangan ini memilih atau menetapkan calon wakil presiden sebenarnya sudah menghangat duluan mas Pres jadi saya pikir investor punya penilaian jauh sebelum penetapan itu berlangsung.
16:51 Kalau kita lihat pemetaan terkait siapa pasangan dengan siapa itu sudah didiskusikan sebelumnya jadi menurut saya investor sudah relatif sudah punya kecenderungan melihat analisis ketika misalnya satu calon itu terpilih apalagi kalau kita ikuti dua calon sebelumnya yaitu Pak Prabowo dan juga Pak Anies itu sudah mengeluarkan program kerjanya visi misinya.
17:19 Dan dari situ tentu sudah bisa dibaca arah perekonomian ataupun arah-arah sosial ekonomi yang ingin disasar oleh masing-masing calon presiden dan calon pres itu seperti apa dan itu juga yang akan menjadi pegangan bagi investor terkait bagaimana kemudian mereka akan bereaksi terhadap investasi mereka di dalam negeri.
17:43 Karena misalnya di salah satu di kedua dokumen terkait visi misi itu disebutkan bahwa hilirisasi masih akan menjadi pilihan atau kebijakan yang akan dilakukan oleh terutama pasangan Capres Pak Prabowo dan Pak Anies Baswedan.
18:03 Jadi saya kira ini yang kemudian "melegakan" artinya hilirisasi masih akan dilakukan dilanjutkan sehingga dari konteks investasi terutama mungkin tadi disebutkan investasi terbesar itu di logam dasar ini merupakan sesuatu hal yang berkelanjutan atau artinya akan berlanjut siapapun nanti yang terpilih terutama dari dua calon presiden tersebut.
18:25 Baik kita lihat realisasi investasinya juga telah menyerap tenaga kerja yang cukup banyak begitu ya 516.467 orang begitu ya di kuartal 3 dan secara keseluruhan sudah 1,3 juta orang di Januari sampai dengan September.
18:39 Apakah ini juga akan terus berlanjut mengingat anda katakan adalah investasi yang jangka menengah panjang.
18:45 Sektor-sektornya kita akan bahas nanti di segmen berikutnya mas Yusuf.
18:47 Kita akan jadi kembali sebentar dan pemirsa tetaplah bersama kami.
18:51 [Musik]
19:07 Ya semakin menarik perbincangan kita bersama dengan Yusuf Randi, Ekonom Corp Indonesia terkait dengan investasi di Indonesia tadi sudah disampaikan bahwa penyerapan tenaga kerjanya juga sudah mencapai 1,3 juta orang lebih begitu ya di sepanjang Januari sampai dengan September 2023.
19:23 Mas Yusuf bagaimana anda melihat apakah ini sudah cukup ideal kemungkinan akan bertambah lagi atau tidak?
19:28 Jangan lupa sektor-sektor yang diselesar dari PMA maupun PMDN adalah tadi beberapa sektor komoditas yang memang ini adalah investasinya jangka menengah panjang.
19:37 Iya tentu pencapaian tersebut kita patut apresiasi namun di saat yang bersamaan saya kira masih ada ruang untuk kemudian bisa ditingkatkan.
19:47 Terutama kalau kita bicara konteks penyerapan tenaga kerja.
19:51 Angka itu tentu sangat baik dan signifikan.
19:55 Nah tetapi kalau kita bicara misalnya bagaimana peningkatan investasi ini juga bisa berdampak terhadap penyelesaian masalah sosial ekonomi di dalam negeri itu menjadi lebih baik.
20:08 Misalnya kalau kita bicara masalah tenaga kerja yang di pandemi kemarin harus "dirumahkan" atau menganggur karena kondisi pandemi.
20:19 Nah kalau kita lihat dari data rilis BPS itu masih ada sekitar kalau saya tidak keliru 300 ribuan hingga 500 ribu tenaga kerja yang "masih terdampak" dari pandemi Covid-19 kemarin.
20:33 Nah seharusnya angka inilah yang kemudian menjadi semacam bahan evaluasi bagi pemerintah bagaimana kemudian angka yang tadi disebutkan 1 juta itu bisa mengalami peningkatan kembali.
20:43 Sehingga orang-orang yang "terdampak" dirumahkan dari kondisi pandemi kemarin itu bisa kembali masuk ke angkatan kerja.
20:54 Nah di saat yang bersamaan kalau kita lihat juga tadi kan disebutkan sektor-sektor yang menyumbang investasi besar dan relatif di antara sektor-sektor sebut adalah sektor yang sifatnya formal.
21:09 Dan itu relatif baik, tetapi sekali lagi bagaimana kemudian mendorong sektor-sektor tersebut menyerap angka serapang angkatan kerja yang lebih besar itu yang juga kemudian harus diharapkan dari investasi ini.
21:23 Mengingat kalau kita lihat angka persentase pekerja di sektor informal saat ini itu relatif masih besar dan kondisinya itu relatif belum kembali seperti sebelum terjadinya pandemi.
21:35 Peningkatan investasi inilah yang kemudian bisa diharapkan untuk menyerap masyarakat yang tadinya bekerja di sektor informal masuk ke sektor formal sehingga dalam jangka panjang itu peningkatan kesejahteraannya itu bisa diharapkan bisa meningkat seperti itu.
21:52 Baik, memang pada saat kita ingin membangun suatu daerah ataupun ekonomi pasti ada suatu lahan begitu yang beralih fungsi ya misalnya menjadi kawasan ekonomi khusus, menjadi daerah industri,
22:01 bagaimana kita menghindari friksi-friksi yang terjadi seperti yang Anda katakan sosial ekonomi masyarakat juga tentu harus diperhatikan begitu tidak jauh-jauh lah kasus rembang kemarin.
22:11 Ya saya kira kalau belajar dari kasus rembang ada beberapa catatan penting yang perlu kita sampaikan.
22:19 Yang pertama terkait perencanaan dari investasi itu sendiri.
22:24 Apakah kemudian perencanaan sudah melibatkan aktor lokal atau stakeholder lokal yang kemudian juga akan diikutkan dalam proses investasi tersebut.
22:35 Kemudian yang kedua apakah sosialisasi sudah dilakukan secara lebih masif terutama bagi masyarakat secara luas.
22:42 Kalau seandainya kedua faktor itu setidaknya bisa dipenuhi saya kira potensi friksi, konflik di lapangan terkait alih lahan itu bisa dikurangi secara bertahap.
22:57 Intinya sebenarnya investasi itu tidak hanya sekedar kuantitas besarnya investasi tetapi juga kualitasnya.
23:06 Bagaimana kemudian investasi itu bisa menyerap angkatan kerja lokal kemudian bisa memberikan efek multiplier yang lebih besar terhadap perekonomian lokal.
23:17 Itulah yang kemudian perlu diukur.
23:19 Dan kita juga tau kan sebenarnya sebelum ini investasi asing di beberapa kabupaten di Indonesia itu sudah dilakukan.
23:30 Saya kira saatnya juga pemerintah untuk melakukan evaluasi dampak terkait bagaimana pencapaian dari kinerja investasi di kabupaten tersebut.
23:42 Bagaimana kemudian investasi tersebut misalnya mengubah pola serapan tenaga kerja.
23:49 Berapa jumlah angkatan kerja di sekitar masyarakat lokal yang terserat.
23:53 Bagaimana peningkatan kesejahteraannya dibandingkan misalnya sebelum dan sesudahnya kemudian di treat dengan treat tertentu.
24:02 Saya kira itu akan menjadi lebih komplit untuk mengetahkan investasi itu memang berdampak terhadap masyarakat secara luas.
24:10 Nah Mas Yusuf, lalu bagaimana dengan payung hukum misalnya regulasi lain, Omnibus Law begitu apakah memang bisa menjadi gam janjar juga nanti ke depannya?
24:19 Masih akan menjadi salah satu payung hukum yang akan diandalkan.
24:22 Ya, betul. Saya kira Omnibus Law ini memang menjadi salah satu regulasi sapu jagad.
24:29 Artinya ditunggu juga oleh investor karena memang beberapa poin di dalamnya itu mengakomodasi kepentingan tidak hanya investor tapi juga pemerintah.
24:41 Terutama dalam konteks serapan tenaga kerja tadi.
24:44 Tetapi juga perlu disampaikan Omnibus Law ini tidak terlepas dari kritik juga dan kita perlu sampaikan misalnya bagaimana Omnibus Law ini juga harus memperhatikan misalnya unsur keberlanjutan.
24:58 Karena unsur keberlanjutan dari proyek investasi ini menjadi penting dan selaras dengan target pemerintah yang memang ingin mencapai sasaran-sasaran tertentu ya terkait isu keberlanjutan misalnya tadi zero emission.
25:13 Itu kan harus diselaraskan dengan aturan turunan atau aturan teknis dari Omnibus Law itu sendiri.
25:21 Nah ini yang kemudian menjadi tantangan bagaimana menyusun aturan teknis yang kemudian mengakomodasi juga ya terkait aspek keberlanjutan dari sebuah proyek investasi.
25:30 Itu dia aturan-aturan pendukungnya di bawahnya nanti ya itu yang akan dijadikan pedoman juga nih bagi pelaku pasar dan mungkin investor di dalam negeri maupun asing.
25:40 Baik, Mas Yusuf terima kasih banyak atas waktu dan seni yang sudah anda sampaikan terkait dengan realisasi investasi Indonesia di sepanjang kuartal 3 tahun 2023 ini.
25:49 Selamat melanjutkan aktivitas anda kembali. Salam sehat Mas Yusuf.
25:53 Salam sehat.
25:55 [suara gong]
25:57 (Selamat menikmati!)
25:59 [SILENCE]