Kisah Pasutri Tinggal di Gubuk Reyot Ditengah Pemukiman Warga

  • 8 bulan yang lalu
GORONTALO, KOMPAS.TV - Beginilah kehidupan sehari hari Tagi Umar 64 tahun warga Desa Payunga Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo.

Tak memiliki harta apapun, membuat tagi umar pasrah dan bertahan hidup bersama istri dan kedua anaknya di gubuk yang nyaris roboh.

Saat malam, keluarga ini tidur beralaskan tikar seadanya. Tak jarang keluarga ini basah kuyup saat musim hujan tiba, akibat kondisi atap gubuk yang bocor .

Kelemahan tubuh akibat usia senja, membuat pasutri ini tidak bisa memperoleh pekerjaan dengan penghasilan layak.

Demi memenuhi kebutuhan makan kaluarga, pasutri ini sesekali mengambil daun aren di hutan dekat kampung untuk dijadikan sapu lidi dan dijual kepada warga.

Meski telah berusaha sekuat tenaga, pasutri ini hanya bisa memperoleh hasil 50 ribu hingga 75 ribu setiap minggu.

Sudah kurang lebih 4 tahun, Tagi dan keluarganya tinggal dalam gubuk ini. Pemerintah Desa beberapa kali telah memberikan bantuan dan memasukan keluarga tagi sebagai keluarga penerima bantuan tetap dari pemerintah.

kebetulan yang bersangkutan hanya tinggal di tanah milik orang lain, jadi kita di desa itu sulit untuk memberikan bantuan program rumah, Alhamdulillah anaknya sudah membeli tanah,dan saat ini rumah bantuan sementara dibangun" ungakap Rollis Mantali, Kasi Pemerintahan Desa.

Baca Juga Anies Baswedan Sampaikan Semangat Perubahan di Forum Bersama Indonesia di https://www.kompas.tv/regional/443724/anies-baswedan-sampaikan-semangat-perubahan-di-forum-bersama-indonesia

Keluarga Tagi Umar merupakan salah satu dari 130 keluarga kategori miskin di Desa Payunga, namun kaluarga Tagi Umar masuk sebagai keluarga dengan tingkat kemiskinan paling ektrem.



#Keluargamiskin

#rumah reyot

#Kabupaten Gorontalo

#Gorontalo







Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/443733/kisah-pasutri-tinggal-di-gubuk-reyot-ditengah-pemukiman-warga