Analisis Pengamat Politik soal Parpol dan Bacapres yang Mulai Umbar Janji Sebelum Masa Kampanye
- 8 bulan yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Masa kampanye pemilu 2024 belum dimulai tapi partai politik hingga bacapres sudah mulai menebar janji.
Bakal calon presiden dari Gerindra, Prabowo Subianto misalnya saat berpidato politik di acara konsolidasi pemenangan Partai Bulan Bintang di Padang, Sumatera Barat, dia mengumbar sejumlah janji jika menang di pilpres 2024.
Di antaranya, pemberian makan siang dan susu gratis untuk siswa di sekolah negeri, swasta, pesantren, anak-anak balita hingga bantuan gizi untuk ibu-ibu hamil.
Tak hanya Prabowo, janji juga ditebar Partai Kebangkita Bangsa, PKB jika ketua umumnya Muhaimin Iskandar menang di pilpres 2024.
Janji yang disebutkan Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Syaiful Huda di antaranya, menaikkan dana desa menjadi Rp5 miliar, BBM murah, tunjangan ibu hamil sebesar Rp6 juta hingga sekolah gratis dan subsidi pupuk bagi petani berlahan kecil.
Tapi tudingan curi start ini dibantah oleh Gerindra. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman memastikan apa yang disampaikan Prabowo bukan kampanye, melainkan gagasan masa depan.
Dia beralasan, jangan sampai masyarakat beli kucing dalam karung dalam memilih presiden tahun 2024.
Tebaran janji jelang pemilu yang dilakukan bacapres hingga caleg ditanggapi pula oleh Bawaslu.
Badan Pengawas Pemilu ini membuka peluang mengusut dugaan pelanggaran yang terjadi.
Menurut anggota Bawaslu, Puadi, seperti yang dikutip dari laman kompas.com menyatakan, intinya sekarang partai politik yang sudah ditetapkan sebagai peserta pemilu hanya boleh melakukan sosialisasi di internal partai politik.
Berdasarkan Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2023, maka dapat dikategorikan sebagai pelanggaran sosialisasi.
Baca Juga Ketua Bawaslu Sebut Tayangan Azan Ganjar di Televisi Bukan Kegiatan Kampanye di https://www.kompas.tv/nasional/442881/ketua-bawaslu-sebut-tayangan-azan-ganjar-di-televisi-bukan-kegiatan-kampanye
#kampanye #janjimanisbacapres #bawaslu
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/442977/analisis-pengamat-politik-soal-parpol-dan-bacapres-yang-mulai-umbar-janji-sebelum-masa-kampanye
Bakal calon presiden dari Gerindra, Prabowo Subianto misalnya saat berpidato politik di acara konsolidasi pemenangan Partai Bulan Bintang di Padang, Sumatera Barat, dia mengumbar sejumlah janji jika menang di pilpres 2024.
Di antaranya, pemberian makan siang dan susu gratis untuk siswa di sekolah negeri, swasta, pesantren, anak-anak balita hingga bantuan gizi untuk ibu-ibu hamil.
Tak hanya Prabowo, janji juga ditebar Partai Kebangkita Bangsa, PKB jika ketua umumnya Muhaimin Iskandar menang di pilpres 2024.
Janji yang disebutkan Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Syaiful Huda di antaranya, menaikkan dana desa menjadi Rp5 miliar, BBM murah, tunjangan ibu hamil sebesar Rp6 juta hingga sekolah gratis dan subsidi pupuk bagi petani berlahan kecil.
Tapi tudingan curi start ini dibantah oleh Gerindra. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman memastikan apa yang disampaikan Prabowo bukan kampanye, melainkan gagasan masa depan.
Dia beralasan, jangan sampai masyarakat beli kucing dalam karung dalam memilih presiden tahun 2024.
Tebaran janji jelang pemilu yang dilakukan bacapres hingga caleg ditanggapi pula oleh Bawaslu.
Badan Pengawas Pemilu ini membuka peluang mengusut dugaan pelanggaran yang terjadi.
Menurut anggota Bawaslu, Puadi, seperti yang dikutip dari laman kompas.com menyatakan, intinya sekarang partai politik yang sudah ditetapkan sebagai peserta pemilu hanya boleh melakukan sosialisasi di internal partai politik.
Berdasarkan Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2023, maka dapat dikategorikan sebagai pelanggaran sosialisasi.
Baca Juga Ketua Bawaslu Sebut Tayangan Azan Ganjar di Televisi Bukan Kegiatan Kampanye di https://www.kompas.tv/nasional/442881/ketua-bawaslu-sebut-tayangan-azan-ganjar-di-televisi-bukan-kegiatan-kampanye
#kampanye #janjimanisbacapres #bawaslu
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/442977/analisis-pengamat-politik-soal-parpol-dan-bacapres-yang-mulai-umbar-janji-sebelum-masa-kampanye