Begini Isi Garasi Gubernur Lampung yang Daerahnya Dikritik Tak Maju-maju

  • tahun lalu
Lampung tengah jadi sorotan lantaran mendapat kritik dari beberapa warganya yang menyebut tak maju-maju. Gubernur Lampung pun ikut disorot usai kritik tersebut.
Provinsi Lampung masih menjadi perbincangan hangat di jagat dunia maya.

Di Twitter misalnya, 'Lampung' berada di posisi kedua trending topik yang tengah dibahas. Sebelumnya, akun TikTok @awbimaxreborn mengkritik Pemerintah Provinsi Lampung dan menyebut Lampung tidak maju-maju.

Unggahan tersebut lantas mendapat ragam respon dari warganet. Tidak sedikit yang mendukung aksi kritik tersebut dengan beramai-ramai mengunggah kondisi jalanan di Lampung.

Salah satu poin kritik tersebut di antaranya soal banyak jalan rusak yang dibiarkan bertahun-tahun di Lampung. Pengkritik yang bernama Bima itu juga menyorot soal praktik korupsi yang terjadi di Lampung.

Rentetan kritik yang disampaikan Bima melalui akun media sosial itu membuatnya dilaporkan ke Polda Lampung oleh pria bernama Ginda Ansori. Atas aksi kritik tersebut pula, Gubernur Lampung pun ikut menjadi sorotan. Ditambah lagi, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi juga membatasi kolom komentar di sosial medianya.

Di luar itu, Arinal diketahui memiliki harta kekayaan senilai Rp 22.600.702.572. Dikutip dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara yang disetor Arinal pada tahun 2022, hartanya terdiri dari sejumlah aset seperti Tanah dan Bangunan, Alat Transportasi dan Mesin, harta bergerak lainnya, serta kas dan setara kas.

Harta kekayaan yang nilainya paling besar berupa kas dan setara kas sebesar Rp 14.710.660.708. Kemudian untuk enam bidang tanah dan bangunan nilainya Rp 7.090.120.000. Tak ketinggalan ada alat transportasi berupa tiga buah mobil, rinciannya sebagai berikut:

1. Mobil Toyota tahun 2008 hasil sendiri senilai Rp 159.627.000 (tidak diketahui modelnya)
2. Mobil Toyota Camry tahun 2013 hasil sendiri senilai Rp 225.000.000
3. Mobil Honda BR-V tahun 2016 hasil sendiri senilai Rp 110.000.000

Aset Arinal lain berupa harta bergerak, nilainya Rp 494.627.000. Ia juga melapor memiliki utang sebesar Rp 14.891.336.