Catut Nama 'Kapolri' dalam Pesan ke Eliezer, Sambo: Tidak Ada Doktrin Ancaman, Intimidasi, & Tekanan
  • tahun lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Dalam penyelidikan, ditemukan rekam jejak pesan daring antara Ferdy Sambo dengan Richard Eliezer.

Dalam pesan tersebut, Sambo pernah mencatut nama "Kapolri", diikuti dengan permintaan kepada Eliezer untuk menemani keluarga Brigadir Yosua.

Lantas, seperti apa pesan tersebut? Lihat video di atas!

Baca Juga Ada Grup WhatsApp 'Duren Tiga' dengan 16 Anggota di Dalamnya, Siapa Saja? di https://www.kompas.tv/article/361443/ada-grup-whatsapp-duren-tiga-dengan-16-anggota-di-dalamnya-siapa-saja

Sementara itu, Ahli Digital Forensik Siber Polri membeberkan Grup WhatsApp yang juga berisi lima terdakwa kasus pembunuhan Yosua.

Grup ini dibuat Ricky Rizal, tiga hari setelah penembakan Brigadir Yosua. Lantas, apa isinya?

Senin, 19 Desember 2022; kepingan Puzzle Kasus Sambo kembali terungkap di sidang.

Ahli Digital Forensik dari Direktorat Siber Polri mengungkap fakta baru.

Kelompok Ferdy Sambo sempat membuat Grup WhatsApp, tiga hari setelah penembakan Brigadir Yosua.

Grup ini dibuat Ricky Rizal pada 11 Juli 2022.

Akun dengan nama "Tuhan Yesus" sempat menimbulkan tanya.

Sosok di balik nama ini ternyata Alfonsius Dua Larang, Sekuriti Rumah Sambo.

Tak banyak yang bisa diungkap dalam grup yang dibentuk berbarengan saat para terdakwa mengganti ponsel.

Richard Eliezer yang sempat menjadi anggota grup, dikeluarkan setelah tiga jam diundang.

Isi percakapan di Grup WhatsApp "Duren Tiga" masih menjadi tanya.

Eliezer yang hanya tiga jam di grup, hanya tahu mereka membahas SOP ajudan saat menerima tamu.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/361444/catut-nama-kapolri-dalam-pesan-ke-eliezer-sambo-tidak-ada-doktrin-ancaman-intimidasi-tekanan
Dianjurkan