TRADISI PENGAMBILAN API PORPROV XVII SULSEL - ANGNGESONG API RI PASANG

  • 2 tahun yang lalu
Angngesong sesungguhnya bermakna menggesek-gesekkan dua potongan bambu agar melahirkan guguran serpihan bara api untuk keperluan rumah tangga, pembukaan lahan atau pesta adat. Angngesong ini dilakukan dengan menggesek-gesekkan dua bilah bambu hingga panas dan melahirkan bara api.Hanya saja di Terasa, kebiasaan ini juga menjadi bagian dari kegiatan adat dalam berbagai keperluan.

Terasa sebagai sebuah komunitas adat,sesungguhnya telah berkembang dan lama karena kehadirannya telah dipertegas dalam catatan lontara lama bahwa komunitas ini berawal dari kehadiran Laremmang-remmang dari Majapahit yang membuka lahan disana.Kehadiran rumpun Majapahit ini berdasarkan lontara Turungang, diperkuat lagi oleh Lontara La Patau tertanggal 22-2-1712 yg menandaskan bahwa Terasa sudah menjadi bagian Bone sejak raja Bone ketiga La Saliyu Karempelua bahkan sudah mengirimkan kayu bitti atau gofasa ( viteks cofassus) untuk istana Bone milik La Patau di Nagauleng, selanjutnya dipertegas lagi oleh Lontara Gowa dan Tallo yang telah mencatat sebuah peristiwa tentang raja Terasa dalam catatan tertanggal Senin13-8-1685 atau 12 Ramadhan 1096 H.

Dianjurkan