MALANG, KOMPAS.TV - Setelah gaduh kenaikan tarif masuk Candi Borobudur, kini media sosial kembali gaduh dengan unggahan foto kuitansi tarif pengambilan foto di Gunung Bromo senilai Rp 1 juta.

Video kuitansi bukti pembayaran kegiatan pengambilan foto di Gunung Bromo ini diunggah oleh akun instagram @agungbromo731.

Dalam ungghannya Agung menuliskan untuk pecinta foto dan selama pengambilan gambar di Bromo dikenakan biaya Rp 1 juta.

Diketahui pemilik akun ini baru saja membayar Rp 1 juta untuk keperluan pengambilan foto di Bromo.

Sontak unggahan ini membuat gaduh warganet.

Baca Juga Rating "Jurassic World: Dominion" Jelek, Kritikus Beri Komentar Pedas Pada Film Ini! di https://www.kompas.tv/article/297883/rating-jurassic-world-dominion-jelek-kritikus-beri-komentar-pedas-pada-film-ini

Meski unggahan ini kini telah dihapus pemilik akun, pihak balai besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru angkat bicara.

Pengenaan tarif diberlakukan untuk pengambilan gambar dengan tujuan komersil.

Aturan mengenai tarif pengambilan gambar ini sebenarnya sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2014 tentang penerimaan negara bukan pajak.

Disitu tertulis tarif yang dikenakan adalah Rp 10 juta untuk video komersial, Rp 1 juta untuk penggunaan handycam pada pengambilan gambar, dan Rp 250.000 untuk pengambilan foto.

Yang dimaksud pengambilan gambar komersial ini adalah seperti untuk pre wedding hingga iklan.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/297884/bikin-gaduh-foto-di-bromo-kena-tarif-rp-1-juta-pihak-gunung-bromo-beri-kejelasan