Masalah Etika dari Budidaya Gurita Komersial Pertama di Dunia

  • 2 years ago
SPANYOL — Meningkatnya permintaan pasar akan gurita membuat sebuah perusahaan di Spanyol berencana untuk membuka peternakan gurita pertama di dunia tahun depan.


Namun para peneliti dan environmentalis berpendapat bahwa rencana tersebut bisa menjadi masalah etika dan bencana lingkungan.


---


Roberto Romero, direktur akuakultur di Nueva Pescanova, telah mengeluarkan biaya sebesar 65 juta euro untuk peternakan yang sedang menunggu persetujuan lingkungan dari otoritas setempat.


Di pusat penelitian perusahaan tersebut yang berada di Galicia, mereka berharap mampu menghasilkan 3000 ton per tahun di tahun 2026 untuk rantai makanan domestik dan internasional, serta menghasilkan ratusan lapangan pekerjaan di sana.


Di atas kertas, budidaya gurita ini terdengar menjanjikan, karena mampu berkembang biak dengan subur, seperti yang dilaporkan oleh ScienceAlert.


Selain itu mampu menumbuhkan massa tubuh dengan cepat dan hanya membutuhkan satu atau dua tahun bagi gurita untuk dewasa.


Namun, upaya pembudidayaan gurita cukup sulit dilakukan, mengingat banyaknya angka kematian pada gurita


Sementara, upaya untuk untuk membiakkan gurita yang ditangkap liar mengalami masalah agresi, kanibalisme dan mutilasi.


Namun, David Chavarrias, direktur dari pusat tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa dengan mengoptimalkan kondisi tangki, mengijinkan perusahaan untuk menghilangkan agresi dan membiakkan 5 generasi gurita di penangkaran.


“Kami belum menemukan tingkah laku kanibalistik di tempat kami,” katanya.


Tapi tidak semua orang yakin.


Sejak film dokumenter 2020 “My Octopus Teacher” perhatian publik tertuju pada kesejahteraan spesies cephalopoda itu.


Menurut studi yang dilakukan oleh peneliti dari London School of Economics di tahun 2021, dari tinjauan 300 studi ilmiah, mereka menyimpulkan bahwa gurita adalah makhluk hidup yang mampu hidup dalam lingkungan yang sulit maupun bahagia.


Dan pembudidayaan gurita dengan kesejahteraan tinggi tidak mungkin dilakukan.


---


Kepala operasi perikanan WWF di Spanyol, Raul Garcia, juga setuju dengan studi itu.


“Gurita sangat cerdas dan sangat ingin tahu. Dan sudah diketahui bahwa mereka tidak senang dalam kondisi penangkaran,” katanya kepada Reuters.


Selain itu, setiap operasi peternakan yang bertujuan ingin menciptakan tambak yang mendekati habitat alami mereka (yakni soliter di dasar laut) - kemungkinan akan terlalu mahal untuk menguntungkan.


UU di Uni Eropa yang mengatur kesejahteraan ternak tidak berlaku untuk makhluk invertebrata, dan meski Spanyol telah memperketat uu perlindungan hewannya, gurita tidak masuk ke dalamnya.
---


Nueva Pescanova sendiri belum memberikan rincian spesifik tentang ukuran tangki, kepadatannya, atau pakannya - dengan alasan rahasia dagang.


Namun mereka mengklaim bahwa hewan-hewan itu akan terus dipantau untuk memastikan kesejahteraannya.


Sementara itu Chavarrias mengatakan masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah gurita memang spesies yang cerdas.


"Kami ingin mengatakan bahwa lebih dari hewan yang cerdas, itu adalah hewan yang responsif," katanya.


"Ia memiliki kapasitas tertentu untuk menyelesaikan ketika menghadapi tantangan bertahan hidup."