Cerita Warga di Balik Nama Buaya Cikaso Sukabumi Euis dan Nyai
- 2 tahun yang lalu
SUKABUMIUPDATE.com - Buaya penghuni Sungai Cikaso, Kabupaten Sukabumi kembali menampakan diri. Warga menyebut reptil tersebut bernama Euis, sebab ada warna kuning pada sisiknya.
Penampakan Buaya tersebut direkam warga Kecamatan Surade yang hendak menuju Ciloma, Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi menggunakan perahu untuk melaksanakan kegiatan sosial, Senin (3/1/2022). Buaya itu berada di pinggir sungai Cikaso yang berada di wilayah Desa Sumberjaya, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi.
Video penampakan Buaya itu kemudian beredar di grup-grup WhatsApp dan media sosial.
"Buaya itu bernama si Euis, kelihatan dari buntutnya yang berwarna kuning," ujar Engkus Kusnadi warga Desa Cibitung.
Penampakan Buaya di Sungai Cikaso ini menjadi kesekian kalinya. Selain Buaya bernama Euis, ada juga Buaya lainnya yang berukuran lebih besar dan oleh warga diberi nama si Nyai.
"Yang itu hitam besar kalau Si Nyai," ujar Engkus.
Dibalik penampakannya, ada cerita dibalik penamaan Buaya tersebut. Warga menyatakan tidak boleh menyebut kata Buaya ketika melihat Buaya tersebut.
"Nama Nyai itu sejak zaman nenek moyang, jadi tidak boleh disebut nama. Dilarang dulu [menyebut buaya]. Tidak tahu apa alasan orang zaman dulu seperti itu. Pokoknya tidak boleh disebut nama," jelasnya.
Reporter: Ragil Gilang
Redaktur: Andri Somantri
Video Editor: Bahasaehan
Penampakan Buaya tersebut direkam warga Kecamatan Surade yang hendak menuju Ciloma, Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi menggunakan perahu untuk melaksanakan kegiatan sosial, Senin (3/1/2022). Buaya itu berada di pinggir sungai Cikaso yang berada di wilayah Desa Sumberjaya, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi.
Video penampakan Buaya itu kemudian beredar di grup-grup WhatsApp dan media sosial.
"Buaya itu bernama si Euis, kelihatan dari buntutnya yang berwarna kuning," ujar Engkus Kusnadi warga Desa Cibitung.
Penampakan Buaya di Sungai Cikaso ini menjadi kesekian kalinya. Selain Buaya bernama Euis, ada juga Buaya lainnya yang berukuran lebih besar dan oleh warga diberi nama si Nyai.
"Yang itu hitam besar kalau Si Nyai," ujar Engkus.
Dibalik penampakannya, ada cerita dibalik penamaan Buaya tersebut. Warga menyatakan tidak boleh menyebut kata Buaya ketika melihat Buaya tersebut.
"Nama Nyai itu sejak zaman nenek moyang, jadi tidak boleh disebut nama. Dilarang dulu [menyebut buaya]. Tidak tahu apa alasan orang zaman dulu seperti itu. Pokoknya tidak boleh disebut nama," jelasnya.
Reporter: Ragil Gilang
Redaktur: Andri Somantri
Video Editor: Bahasaehan