Berkurangnya Populasi Ayam Jadi Penyebab Mahalnya Harga Telur

  • 2 tahun yang lalu
BLITAR, KOMPAS.TV - Harga telur ayam di tingkat Peternak Blitar terus merangkak naik di akhir tahun ini. Bahkan kini harga telur ayam dari kandang telah mencapai angka tertinggi yakni 27 ribu rupiah per kilogramnya.

Menurut peternak peningkatan harga tersebut, terjadi akibat dari berkurangnya produktivitas telur ayam. Hal itu terjadi setelah jumlah ayam petelur yang dipelihara para peternak banyak yang diafkir, pada saat harga telur ayam anjlok kemarin.

Diperkirakan jumlah populasi ayam petelur milik peternak di Blitar kini telah berkurang hingga 40 persen dari total sebelum Pandemi Covid-19 melanda. Jika sebelum Covid-19 jumlah produksi telur dari Blitar mencapai lebih dari 1200 ton per hari. Kini jumlah produksi telur dari Blitar perhari nya hanya mencapai 800 ton saja.

Selain berkurangnya populasi ayam petelur, adanya penyerapan telur untuk Bansos juga menjadi pendorong terjadinya peningkatan harga. Menurut peternak adanya kebijakan dari kementerian sosial untuk kembali menggunakan telur sebagai bantuan PKH pada periode Desember hingga Januari mendatang menjadi stimulus harga telur merangkak naik di pasaran.

Sementara itu meski harga telur melambung namun, para peternak mengaku belum bisa menikmati manisnya keuntungan. Menurut peternak keuntungan yang didapat dari mahalnya harga telur beberapa hari terakhir ini belum sebanding dengan kerugian yang diderita selama 1 tahun terakhir. Bahkan keuntungan yang didapat peternak selama harga mahal kali ini dirasa belum cukup untuk menutup hutang pembelian pakan ternak.

#Blitar #Telur #harga #mahal #Sembako #Beritakediri

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/246716/berkurangnya-populasi-ayam-jadi-penyebab-mahalnya-harga-telur

Dianjurkan