Terduga Pelaku Teror Wafer Isi Silet Diperiksa Kejiwaan

  • 3 tahun yang lalu
KOMPAS.TV - Terduga pelaku pembuat dan penyebar wafer cokelat berisi silet menjalani pemeriksaan kejiwaan di Rumah Sakit Dokter Koesnadi, Bondowoso, Jawa Timur.

Pelaku diduga mengalami gangguan kejiwaan karena dalam pemeriksaan memberikan keterangan berbelit dan tidak masuk akal.

Untuk memenuhi berkas penyelidikan atas kasus teror wafer isi silet, staples dan paku, Tim Penyidik Satuan Reskrim Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur membawa terduga pelaku ke Rumah Sakit Koesnadi, Bondowoso, Jawa Timur pada Rabu kemarin untuk diperiksakan kondisi kejiwaannya.

Pemeriksaan kejiwaan harus dilakukan, karena dalam pemeriksaan, pelaku kerap kali memberikan keterangan yang tidak masuk akal, berbelit dan tidak konsisten.

Salah satunya adalah mengaku mengisi wafer dengan benda tajam untuk ritual tolak bala.

Selain itu, dari keterangan sejumlah saksi, pelaku kerap bersikap aneh.

Pihak psikiater Rumah Sakit Dokter Koesnadi, Bondowoso, Jawa Timur, masih memeriksa dan mengobservasi pelaku terkait dugaan gangguan kejiwaannya.

Namun selain menunggu hasil tes kejiwaan pelaku, polisi masih terus mengembangkan kasus, karena diduga terdapat banyak korban lainnya yang belum melaporkan.

Hal ini didasarkan pada keterangan pelaku yang mengaku sudah 10 kali membagikan wafer cokelat berisi benda tajam.

Saat penangkapan pada hari Selasa kemarin pun, polisi menemukan sejumlah bungkus wafer cokelat berisi potongan silet, paku dan tanah yang belum sempat dibagikan di rumah pelaku.

Atas teror ini, bocah perempuan berusia 5 tahun, hampir menjadi korban. Menurut orangtuanya, korban mendapatkan wafer tersebut saat bermain di halaman rumah bersama kakaknya.

Kue wafer kemudian langsung dimakan. Namun karena ada yang terasa keras, wafer ini kemudian dimuntahkan. Ternyata wafer cokelat yang digigit berisi potongan silet.

Dianjurkan