Tollund Man: Peneliti Ungkap Misteri Makanan Terakhir Sebelum Dikurbankan - TomoNews

  • 3 years ago
DENMARK — Peneliti menguak misteri lain dari tubuh rawa terkenal - The Tollund Man - dari Denmark.

Dalam sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Antiquity pada 21 Juli lalu, menemukan bahwa penemuan jasad pria berusia 400 SM tersebut makan bubur dan ikan sebelum ia mati dikurbankan, menurut Live Science.

Nina Nielsen, ketua peneliti studi sekaligus arkeolog di Museum Silkeborg memberitahu Live Science:

"Kami telah mampu merekonstruksi makanan terakhir Tollund Man dengan sangat rinci sehingga Anda benar-benar dapat membuat ulang makanan tersebut.”

Menurut Museum Silkeborg, tubuh purba itu ditemukan di tahun 1950 oleh sebuah keluarga di desa dekat wilayah Tollund, ketika mereka menggali bahan bakar di wilayah gambut.

Saat ditemukan, tubuhnya serta tali yang diikat pada lehernya - terawetkan dengan sangat baik.

Menurut hasil penelitian, pria itu meninggal antara tahun 405 SM dan 380 SM, di zaman Besi awal di Denmark.

Usia pria itu saat mati sekitar 30-40an, dan kemungkinan adalah pengorbanan ritual manusia.

Tollund Man digantung dan ditempatkan dalam posisi tidur di sebuah lubang gambut - yang merupakan sebuah ‘perlakuan luar biasa’ - mengingat sebagian besar orang mati saat itu dikremasi dan dikubur di tanah kering.

Studi di tahun 1951 tentang usus Tollund Man menemukan bahwa ia makan bubur sebagai makanan terakhirnya.

Kini tim telah meneliti kembali isi perutnya dengan teknologi terbaru.

Dalam analisa yang paling komprehensif ditemukan makrofosil tanaman, serbuk sari dan indikator lain untuk mengungkapkan bukti mikroskopis makanan dan minuman, seperti yang dilaporkan dalam jurnal.

Hasilnya menunjukkan bahwa makanan terakhir Tollund Man terdiri dari bubur dengan jelai, rami, biji gulma liar, dan beberapa ikan.

Protein dan telur dari cacing usus menunjukkan ia terinfeksi parasit.

Para peneliti juga dapat menentukan bagaimana makanan terakhir Tollund Man disiapkan, mengidentifikasi fragmen mikroskopis dari bubur berkarbonasi yang menunjukkan bahwa itu dimasak dalam pot tanah liat, dan sedikit terbakar pada saat itu, melansir dari National Geographic.

Diperkirakan pria itu makan 12-24 jam sebelum ia dibunuh.

“Penafsiran kami tentang Tollund Man adalah bahwa ia dikorbankan untuk ritual,” terang Nielsen.

"Pada saat ini di Zaman Besi, sudah umum menggunakan lahan basah untuk kegiatan ritual."

Analisis sebelumnya mengungkapkan bahwa meskipun Tollund Man kemungkinan meninggal karena mati lemas, lehernya tidak patah.

Nielsen juga menambahkan bahwa mungkin ada sejumlah ritual yang dilakukan sebelum Tollund Man digantung, termasuk konsumsi makanan terakhirnya.

SOURCES: Live Science, Antiquity Journal, National Geographic

Recommended