Mudik Dilarang, Terminal Makin Lengang, Sopir Angkutan Mengeluh Kesulitan

  • 3 tahun yang lalu
BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Suasana Terminal Induk Kilometer Enam Kota Banjarmasin yang jadi tempat mangkalnya angkutan kota ini nampak tak terlihat adanya antrean penumpang meski minibus berjejer terparkir.

Tak hanya di bulan Ramadan, kondisi ini sebenarnya sudah dirasakan sejak beberapa tahun lalu, meski minibus berjejer terparkir.

Kini di masa pandemi ini, muncul kebijakan larangan mudik yang diberlakukan pemerintah.

Hal tersebut diakui Udin, seorang sopir angkutan menjadi kebijakan yang bakal membuat mereka semakin kesulitan dalam mencari pundi-pundi rezeki untuk menghidupi keluarga.

"Menurun drastis, selama bulan Ramadan ini belum ada peningkatan. Karena penumpangnya tidak ada, apa lagi sekarang kan mudik tidak ada lagi, dibatasi semua," keluh Udin sembari terlihat lesu duduk di angkutannya.

Sepinya penumpang diklaim para sopir lantaran majunya perkembangan teknologi yang serba online.

Ditambah lagi persaingan dengan angkutan bus milik pemerintah yang dipatok cukup murah, yakni sebesar lima ribu rupiah, membuat angkutan mereka kian sepi.

Namun berikhtiar, itulah yang dilakukan para sopir meski terkadang sering tak mendapatkan penumpang dalam satu hari penuh.

Atau jika pun ada, mereka hanya bisa meraup bersih pendapatan maksimal sebanyak 50 ribu rupiah.

Dianjurkan