Kalah Jauh Negara-Negara Ini, Indonesia Peringkat 85 Soal Pengembangan Inovasi dan Pengetahuan
- 3 tahun yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Inovasi jadi hal mutlak diperlukan di suatu negara agar tak kalah bersaing dengan negara lain.
Sayangnya sejumlah data menunjukkan Indonesia masih tertinggal dalam membangun ekosistem pengetahuan dan inovasi.
Indeks inovasi global 2020 menunjukkan peringkat Indonesia ada di 85 dari 124 negara.
Kalah jauh dibanding Singapura peringkat 8, Korea Selatan 10, Malaysia 33, 42 ada Vietnam, dan 44 ada Thailand.
Sementara data indeks pengetahuan global 2020 dari 138 negara, Indonesia berada di peringkat 81.
Lagi-lagi jauh tertinggal dibanding, Singapura, Korea Selatan, Malaysia, Thailand, Filipina.
Salah satu penopang pengembangan inovasi adalah dana riset dan pengembangan.
Dana abadi penelitian di Indonesia sendiri di akhir tahun 2021 diproyeksi bisa mencapai Rp 8 triliun.
Namun ini hanya satu sumber pendanaan.
Dalam acara Kompas Talks bertema "Improving The Knowledge and Innovation Ecosystem for a Better Indonesia", Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro menyebut keterlibatan pendanaan dari sektor swasta amat dibutuhkan untuk kemajuan inovasi di Indonesia.
Inovasi yang berkembang akan berujung pada pertumbuhan ekonomi karena bisa meningkatkan daya saing produk dari Indonesia.
Integrasi antar kementerian amat dibutuhkan jika Indonesia mau menjadi negara dengan tingkat inovasi yang mumpuni.
Tak mudah untuk mengejar ketertinggalan. Namun bukan berarti tak bisa dilakukan.
Menyiapkan sumber daya manusia dan ekosistem yang mendorong inovasi pengetahuan harus segera dilakukan.
Sayangnya sejumlah data menunjukkan Indonesia masih tertinggal dalam membangun ekosistem pengetahuan dan inovasi.
Indeks inovasi global 2020 menunjukkan peringkat Indonesia ada di 85 dari 124 negara.
Kalah jauh dibanding Singapura peringkat 8, Korea Selatan 10, Malaysia 33, 42 ada Vietnam, dan 44 ada Thailand.
Sementara data indeks pengetahuan global 2020 dari 138 negara, Indonesia berada di peringkat 81.
Lagi-lagi jauh tertinggal dibanding, Singapura, Korea Selatan, Malaysia, Thailand, Filipina.
Salah satu penopang pengembangan inovasi adalah dana riset dan pengembangan.
Dana abadi penelitian di Indonesia sendiri di akhir tahun 2021 diproyeksi bisa mencapai Rp 8 triliun.
Namun ini hanya satu sumber pendanaan.
Dalam acara Kompas Talks bertema "Improving The Knowledge and Innovation Ecosystem for a Better Indonesia", Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro menyebut keterlibatan pendanaan dari sektor swasta amat dibutuhkan untuk kemajuan inovasi di Indonesia.
Inovasi yang berkembang akan berujung pada pertumbuhan ekonomi karena bisa meningkatkan daya saing produk dari Indonesia.
Integrasi antar kementerian amat dibutuhkan jika Indonesia mau menjadi negara dengan tingkat inovasi yang mumpuni.
Tak mudah untuk mengejar ketertinggalan. Namun bukan berarti tak bisa dilakukan.
Menyiapkan sumber daya manusia dan ekosistem yang mendorong inovasi pengetahuan harus segera dilakukan.