King Cobra 4 Meter Masuk ke Kawasan Konservasi Penyu Sukabumi
- 3 tahun yang lalu
SUKABUMIUPDATE.com - Seekor ular King Cobra ditemukan di kawasan Konservasi Penyu Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Selasa (16/3/2021) sekira pukul 09.00 WIB.
.
Reptil berbisa dengan nama latin Ophiophagus hannah itu diketahui memiliki panjang sekitar 4 meter dan berat 7 kilogram.
.
"Saat itu sedang piket, ada orang yang bilang lihat ular. Dikira kecil, ternyata ukurannya besar. Saat itu ular posisinya di halaman depan pintu gerbang," kata karyawan Konservasi Penyu Pangumbahan, Ilyas kepada sukabumiupdate.com, Selasa siang.
.
Ilyas melanjutkan, ular King Cobra dengan warna cokelat keunguan itu masuk lewat pintu gerbang, lalu merayap hingga nyaris masuk ke ruangan kantor.
.
"Kemungkinan ular datang hutan sekitar kawasan konservasi. Saat itu mau masuk ke ruangan kantor, makanya kami langsung mengambil ular itu pakai bambu terus dimasukkan ke dalam karung," pungkas Ilyas.
.
Saat ini, ular tersebut masih disimpan. Baik Ilyas maupun karyawan Konservasi Penyu lainnya belum memikirkan untuk melepasliarkan ular berbisa tersebut lantaran khawatir mengancam keselamatan.
.
"Belum dilepasliarkan. Masih komunikasi sama berbagai pihak yang berwenang. Mudah-mudahan ada yang mau ambil," pungkas Ilyas.
.
Redaktur: Herlan Heryadie
Reporter: Ragil Gilang
Editor Video: Matar
.
Reptil berbisa dengan nama latin Ophiophagus hannah itu diketahui memiliki panjang sekitar 4 meter dan berat 7 kilogram.
.
"Saat itu sedang piket, ada orang yang bilang lihat ular. Dikira kecil, ternyata ukurannya besar. Saat itu ular posisinya di halaman depan pintu gerbang," kata karyawan Konservasi Penyu Pangumbahan, Ilyas kepada sukabumiupdate.com, Selasa siang.
.
Ilyas melanjutkan, ular King Cobra dengan warna cokelat keunguan itu masuk lewat pintu gerbang, lalu merayap hingga nyaris masuk ke ruangan kantor.
.
"Kemungkinan ular datang hutan sekitar kawasan konservasi. Saat itu mau masuk ke ruangan kantor, makanya kami langsung mengambil ular itu pakai bambu terus dimasukkan ke dalam karung," pungkas Ilyas.
.
Saat ini, ular tersebut masih disimpan. Baik Ilyas maupun karyawan Konservasi Penyu lainnya belum memikirkan untuk melepasliarkan ular berbisa tersebut lantaran khawatir mengancam keselamatan.
.
"Belum dilepasliarkan. Masih komunikasi sama berbagai pihak yang berwenang. Mudah-mudahan ada yang mau ambil," pungkas Ilyas.
.
Redaktur: Herlan Heryadie
Reporter: Ragil Gilang
Editor Video: Matar