Inspiratif, Pemuda Asal Ambon Berkarya Manfaatkan Limbah Kain

  • 3 tahun yang lalu
SEMARANG, KOMPAS.TV - Awalnya hanya ingin menguji hasil karnyanya, namun ternyata justru berhasil menyabet juara dua Indonesia Fashion and Craft Award (IFCA) 2020, event yang diadakan oleh Kementrian Perindustrian RI.

Bermodal ide dan semangat kuat yang dimiliki, pemuda bernama Jemi Nikolaus ini merasa senang karena lolos 100 besar dari 900 peserta se-Indonesia. Keberuntungan tidak ia duga, karena karyanya itu ternyata kemudian masuk semi final dan bahkan akhirnya menjadi juara kedua.

Jemi mengaku, brand yang diberi nama Saparo miliknya tersebut merupakan gabungan dari tiga nama orang kesayangannya, yaitu sang bibi yang merupakan kakak dari sang ayah bernama Sara, ayahnya Paulus dan sang ibu bernama Rosalina.

Ternyata nama Separo tersebuty setelah diurut juga memiliki benang merah dengan idenya selama ini yakni limbah, yang merupakan barang yang tidak utuh atau separo dalam bahasa jawa.

"Sudah menjadi incaran dari 2019 kemarin, karena itu kan ajang untuk desainer muda kan, kebetulan temanya tahun ini nyambung dengan semangatku", ujar Jemi.

Pemuda berusia 29 tahun ini mengaku sejak kecil saat dirinya masih berada di Ambon, ia sudah berkarya dari limbah bersama sang kakak. Meski tak berhasil menyelesaikan kuliah fashionnya di Universitas Negeri Malang, namun Jemi tak patah semangat. Ia terus berkarya membuat tas, topi, hingga pakaian. Tahun 2019 dia mulai mengikuti sejumlah event sehingga karyanya mulai dikenal secara luas.

Karyanya ini banyak dipesan oleh konsumen dari Bali, Bandung dan Jakarta. Hasil karya Jemi yang memiliki tempat usaha di Karang Gawang Barat, Kelurahan Tandang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang ini dijual antara Rp 200 ribu hingga Rp 3 juta.

#IFCA2020 #KementrianPerindustrianRI #JemiNikolaus