Perjuangan Kakek dan Nenek Hidupi Cucu Yang Lumpuh

  • 3 tahun yang lalu
KEDIRI, KOMPAS.TV - Di tengah terik matahari, Trimo dan Mona, kakek dan nenek asal desa Sukoanyar kecamatan Mojo kabupaten Kediri ini tetap semangat berjualan. Diusia rentanya sepasang suami istri ini nekat berpanas-panasan di tepi jalan demi menjajakan balon jualannya.

Perjuangan kakek dan nenek itu bukan tanpa alasan. Diusianya yang menginjak 70 tahun, mereka berdua masih harus menghidupi cucu tercintanya yang divonis lumpuh sejak kecil.

Kedua orang tua Dinda telah cerai, ia dititipkan sang ayah yeng merantau ke luar pulau kepada sang kakek dan nenek. Sejak saat itulah Trimo dan Mona terus merawat dinda sang cucu dengan segala keterbatasan ekonomi yang dialaminya.

Sebelum pandemi Trimo bekerja sebagai buruh serabutan, namun akibat adanya pembatasan sosial ia harus kehilangan pekerjaannya. Kini ia memilih berjualan balon yang hasilnya tidak menentu demi memenuhi semua kebutuhan hidup.

Tidak hanya itu bangunan rumah yang dihuni Trimo dan Mona merupakan milik desa. Kakek dan nenek itu terpaksa menumpang di tanah desa setelah rumah mereka dijual oleh sang anak yang pergi ke luar pulau.

Sementara itu pihak desa Sukoanyar terus berupaya memberikan bantuan. Mulai dari BPNT hingga pemberian izin guna lahan untuk didirikan rumah bagi Trimo dan cucunya.

Di tengah segala keterbatasan ekonomi itu Trimo tetap bersyukur kerena masih diberikan kesehatan oleh tuhan. Sehingga ia masih sanggup untuk mencari nafkah bagi istrinya dan sang cucu yang lumpuh.

Bagi Trimo sang cucu dinda merupakan titipan tuhan yang harus ia jaga dan rawat dengan sungguh-sungguh. Ia juga terus menabung demi biaya berobat sang cucu tercinta.

#Kediri #Inspiratif #KisahHidup #Lumpuh #Pandemi #Beritakediri