Debat Pamungkas Pilgub Kalsel, Penantang Kritik Produksi Padi, Petahana Sebut Hanya Menyerang

  • 3 tahun yang lalu
BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Dua pasangan Calon Gubernur Dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor - Muhidin dan Denny Indrayana - Difriadi dihadirkan dalam debat publik terakhir yang diselenggarakan KPU Kalsel, sabtu malam (28/11/2020).

Debat tersebut mengangkat isu kesehatan, insfrastruktur, sumber daya alam dan energi.

Penantang petahana, Denny Indrayana menyoroti turunnya produksi padi di kalsel yang tercatat mengalami penurunan produksi menjadi hanya 991.773 ton di tahun 2020.

Angka yang jauh merosot jika dibandingkan ditahun 2016 yang mencapai 2,3 juta ton.

"Datanya menurun dua setengah kali lipat, silakan cek data tersebut jika media ingin membantu follow up, itu menarik untuk diteruskan. Kita mengungkap fakta dan data dalam rangka mengkritisi kebijakan agar baik," ucap Denny Indrayana.
Denny mengatakan mengungkapkan fakta dan data itu ada dalam rangka mengkritisi kebijakan supaya tetap baik berjalan baik.

Sementara Muhidin, Calon Wakil Gubernur Kalsel pasangan dari Sahbirin Noor menyayangkan sikap pasangan Denny Indrayana - Difriadi yang dinilainya lebih suka menyalahkan kinerja pemerintah, dibanding adu argumentasi dan visi misi pemecahan masalah di bumi lambung mangkurat.

"Itu sudah menyerang pasangan kami, harusnya menyampaikan visi misi jika terpilih, ini hanya menyerang dari awal sampai akhir, jadi kita balas jangan menyerang lagi," ucap Muhidin.


Debat ketiga kalinya ini merupakan debat pamungkas atau terakhir dari kedua pasang kandidat Calon Gubernur Wakil Gubernur Kalsel di pilkada serentak 2020.

Melalui debat publik yang menyajikan program atau visi misi para calon ini diharapkan masyarakat memiliki gambaran untuk calon pemimpin Kalsel yang akan dipilih pada 9 desember 2020 mendatang.

Dianjurkan