Menlu Retno: Kita Berkomitmen Tinggi terus Dukung Proses Perdamaian Afghanistan!
- 4 tahun yang lalu
JAKARTA, KOMPASTV - Menteri Luar Negeri Retno Lestari Marsudi melakukan pertemuan melalui zoom dengan beberapa negara untuk membicarakan proses perdamaian Afghanistan.
Dalam pertemuan tersebut Retno menekankan elemen penting dalam proses perdamaian ini adalah masyarakat itu sendiri dan kaum perempuan yang tidak boleh ditinggalkan.
Indonesia dan beberapa negera lainya memiliki peran terhadap proses perdamaian Afghanistan.
Melalui Menteri Luar Negeri Retno Lestari Marsudi mengaskan bahwa Indonesia menghormati prinsip Afghan Owned and Afghad Ied yakni perdamaian yang dipimpin oleh Afghanistan dan dimiliki oleh Afghanistan.
"Proses perdamaian yang dipimpin oleh Afghanistan dan dimiliki oleh Afghanistan menjadi sangat vital dalam proses perdamaian tersebut maka elemen masyarakat harus menjadi pusat atau jantung dari proses itu sendiri",ujar Retno
Retno juga menjelaskan bahwa Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung proses perdamaian Afganistan ini.
"Indonesia menyampaikan bahwa kita berkomitmen tinggi untuk terus mendukung proses perdamaian ini",ujar Retno
Dalam pertemuan tersebut Retno menekankan elemen penting dalam proses perdamaian ini adalah masyarakat itu sendiri dan kaum perempuan yang tidak boleh ditinggalkan.
Indonesia dan beberapa negera lainya memiliki peran terhadap proses perdamaian Afghanistan.
Melalui Menteri Luar Negeri Retno Lestari Marsudi mengaskan bahwa Indonesia menghormati prinsip Afghan Owned and Afghad Ied yakni perdamaian yang dipimpin oleh Afghanistan dan dimiliki oleh Afghanistan.
"Proses perdamaian yang dipimpin oleh Afghanistan dan dimiliki oleh Afghanistan menjadi sangat vital dalam proses perdamaian tersebut maka elemen masyarakat harus menjadi pusat atau jantung dari proses itu sendiri",ujar Retno
Retno juga menjelaskan bahwa Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung proses perdamaian Afganistan ini.
"Indonesia menyampaikan bahwa kita berkomitmen tinggi untuk terus mendukung proses perdamaian ini",ujar Retno