Megahnya Masjid Raya Medan Peninggalan Kesultanan Deli

  • 4 tahun yang lalu
MEDAN, KOMPAS.TV - Masjid Raya Al-Mashun atau biasa dikenal Masjid Raya Medan merupakan salah satu peninggalan Kesultanan Deli yg dibangun sejak 1906. Walau dibangun sudah lebih dari 1 abad bangunan masjid masih berdiri kokoh.

Masjid Raya Al-Mashun yang terletak di Jalan Sisingamangaraja, Medan, Sumatera Utara ini telah berumur lebih dari 1 abad dan termasuk salah satu bangunan tertua yang ada di kota Medan.

Pembangunan masjid ini memakan waktu selama 3 tahun, yakni dari tahun 1906 sampai tahun 1909 yang didesain langsung oleh Ja Tingdeman seorang arsitek asal belanda.

Masjid ini sampai sekarang masih digunakan oleh umat muslim untuk beribadah dan berdoa setiap harinya.

Masjid raya medan memiliki persegi delapan dengan empat serambi paling utama di bagian depan belakang serta samping kiri kanan. Keempat serambi itu menjadi pintu masuk bagi jamaah yang ingin beribadah ke Masjid Raya Medan.

Kemewahan Masjid Raya Al-Mashun bukan hanya terlihat dari besar gedung dan luas tanahnya saja, etapi juga dari corak bangunan campuran yang berasal dari Eropa, Melayu, dan Timur Tengah.

Ada delapan tiang masjid yang kokoh terbuat dari marmer asli dari Italia yang mengelilingi masjid. Mimbar yang digunakan saat hari Jumat dan ramadhan juga memiliki seni bercorak dari India.

Miliki gaya arsitektur khas Melayu, Timur Tengah, India dan Spanyol, mesjid yang menjadi kebanggaan masyarakat Medan ini tak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi objek wisata religi bagi para pendatang karena arsitekturnya yang cantik dan unik.

Masjid Raya Al-Mashun juga terkenal memiliki Al Qur'an berusia tua yang dipajang di pintu masuk jama'ah laki-laki. Meski sudah berusia ratusan tahun, Al Qur'an ini masih dapat dibaca dengan jelas.

Dianjurkan