Mensos Salurkan Bantuan Bagi Penyandang Disabilitas
- 4 tahun yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian sosial juga memberikan bantuan bahan pokok untuk kelompok disabilitas.
Dari data kesejahteraan sosial, bantuan bahan pokok menyasar tujuh ribu jiwa lebih dari kelompok disabilitas untuk wilayah Jabodetabek, dengan jumlah dana 200 miliar rupiah.
Menteri Sosial, Juliari Batubara menyatakan, pemberian bantuan sosial kepada penyandang disabilitas merupakan prioritas.
Hal ini dikarenakan kelompok disabilitas dan lansia rentan mengalami kesulitan dalam mengakses bahan pokok di tengah pandemi Covid-19.
Bantuan sosial bagi kelompok disablitas ini tidak termasuk dalam penerima program keluarga harapan atau PKH dan kartu sembako.
Sebelumnya, Menteri Sosial Jualiari Batubara menyebut bantuan pokok dan tunai akan segera turun di wilayah Jabodetabek dan luar Jabodetabek mulai 17 April 2020 secara bertahap.
Selain itu, Pemberlakuan PSBB yang telah berjalan satu pekan sejak diterapkan di DKI Jakarta masih diwarnai sejumlah persoalan.
Di Ibu Kota, keramaian masih terjadi tanpa mengindahkan protokol yang ada. Stasiun KRL di daerah penyangga masih diserbu warga yang bekerja di Jakarta.
Sementara bantuan sosial dari pemerintah pusat tak kunjung diterima oleh warga yang membutuhkan.
Dari data kesejahteraan sosial, bantuan bahan pokok menyasar tujuh ribu jiwa lebih dari kelompok disabilitas untuk wilayah Jabodetabek, dengan jumlah dana 200 miliar rupiah.
Menteri Sosial, Juliari Batubara menyatakan, pemberian bantuan sosial kepada penyandang disabilitas merupakan prioritas.
Hal ini dikarenakan kelompok disabilitas dan lansia rentan mengalami kesulitan dalam mengakses bahan pokok di tengah pandemi Covid-19.
Bantuan sosial bagi kelompok disablitas ini tidak termasuk dalam penerima program keluarga harapan atau PKH dan kartu sembako.
Sebelumnya, Menteri Sosial Jualiari Batubara menyebut bantuan pokok dan tunai akan segera turun di wilayah Jabodetabek dan luar Jabodetabek mulai 17 April 2020 secara bertahap.
Selain itu, Pemberlakuan PSBB yang telah berjalan satu pekan sejak diterapkan di DKI Jakarta masih diwarnai sejumlah persoalan.
Di Ibu Kota, keramaian masih terjadi tanpa mengindahkan protokol yang ada. Stasiun KRL di daerah penyangga masih diserbu warga yang bekerja di Jakarta.
Sementara bantuan sosial dari pemerintah pusat tak kunjung diterima oleh warga yang membutuhkan.