Dosen Fakultas Kedokteran UNS Ciptakan APD Murah dari Plastik
- 4 tahun yang lalu
SOLO, KOMPAS.TV - Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Solo, Jawa Tengah membuat alat pelindung diri (APD) yang terbuat dari plastik. APD ini merupakan karya dari salah satu dosen FK UNS, Darmawan Ismail. Ia merasa prihatin kepada rekan-rekan dokter dan perawat yang saat ini kekurangan APD dalam menangani pasien virus corona atau Covid-19.
Apd karya Darmawan ini diberi nama Surgeons of UNS Protective Equipment atau Suns Proque. Bahan yang digunakan meliputi jas hujan model dua potong, plastik mika, kipas komputer, hingga spons biasa.
Kipas dipasangkan sebagai sirkulasi udara dimana spons yang dipasangkan menjadi filternya. Sementara di bagian depannya terdapat katup yang bisa digunakan untuk membetulkan posisi masker dan memasukkan sedotan untuk minum. Alat ini mencegah dropplet dan juga potensi adanya virus di udara karena tertutup keseluruhan.
APD ini diklaim murah karena hanya membutuhkan biaya kurang dari Rp 200.000 per unitnya. Darmawan dan teman-temannya membuka diri untuk melakukan produksi massal, namun tentunya jika ada kerja sama dengan pihak lain. Menurut Darmawan, jika APD ini bisa diproduksi massal, maka akan membantu menambah kekurangan APD bagi tenaga medis saat ini.
Apd karya Darmawan ini diberi nama Surgeons of UNS Protective Equipment atau Suns Proque. Bahan yang digunakan meliputi jas hujan model dua potong, plastik mika, kipas komputer, hingga spons biasa.
Kipas dipasangkan sebagai sirkulasi udara dimana spons yang dipasangkan menjadi filternya. Sementara di bagian depannya terdapat katup yang bisa digunakan untuk membetulkan posisi masker dan memasukkan sedotan untuk minum. Alat ini mencegah dropplet dan juga potensi adanya virus di udara karena tertutup keseluruhan.
APD ini diklaim murah karena hanya membutuhkan biaya kurang dari Rp 200.000 per unitnya. Darmawan dan teman-temannya membuka diri untuk melakukan produksi massal, namun tentunya jika ada kerja sama dengan pihak lain. Menurut Darmawan, jika APD ini bisa diproduksi massal, maka akan membantu menambah kekurangan APD bagi tenaga medis saat ini.