Profil M. T. Haryono - Tentara Nasional Indonesia

  • 5 tahun yang lalu
TRIBUN-VIDEO.COM - Mas Tirtodarmo Haryono merupakan pahlawan nasional yang lahir di Surabaya pada 20 Januari 1924.

Meninggal di Lubang Buaya Jakarta pada 1 Oktober 1965 karena terbunuh ketika peristiwa G30S.

M.T. Haryono dimakamkan di TMP Kalibata Jakarta dan diberi pangkat Letnan Jenderal TNI.

Masa Muda

M.T. Haryono pernah mengenyam pendidikan di beberapa tempat.

Pertama, M.T. Haryono bersekolah di ELS, merupakan pendidikan tingkat dasar yang dibentuk oleh Belanda.

Setelah itu, M.T. Haryono melanjutkan pendidikan di HBS yang merupakan pendidikan setingkat sekolah umum.

Saat Indonesia dijajah Jepang, M.T. Haryono melanjutkan pendidikan di Ika Dai Gakko.

Merupakan sekolah kedokteran pada masa kependudukan Jepang.

Namun M.T. Haryono tidak menyelesaikan pendidikannya di sekolah tersebut.

Perjalanan

M.T. Haryono merupakan seorang perwira yang fasih berbahasa Belanda, Inggris dan Jerman.

Ata kefasihannya berbicara menggunakan berbagai bahasa tersebut, M.T. Haryono sangat dibutuhkan oleh Bangsa Indonesia.

M.T. Haryono merupakan penyambung lidah yang sangat dibutuhkan ketika ada perundingan.

M.T. Haryono pernah menjadi Sekretaris Delegasi Militer Indonesia pada Konferensi Meja Bundar dan Atase Militer RI untuk Negeri Belanda.

M.T. Haryono juga pernah menjadi Deputi III Menteri/Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad).

Ketika proklamasi Indonesia sudah dilaksanakan, M.T. Haryono bersama teman-temannya sedang berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Pada saat itu M.T. Haryono bergabung dalam Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dengan pangkat Mayor.

Peran

Ketika Indonesia sedang mempertahankan kemerdekaan dari 1945 hingga 1950, M.T. Haryono sering dipindah tugaskan.

M.T. Haryono sempat dipindahkan di Kantor Penghubung dan menjadi sekretaris Delegasi RI ketika terjadi perundingan dengan Inggris serta Belanda.

Peran M.T. Haryono sangat dibutuhkan Indonesia saat melakukan perundingan dengan Inggris maupun Belanda.

Hal ini tak lepas dari kemampuan M.T. Haryono yang dapat menguasai tiga bahasa.

Ketika menjabat sebagai Deputi III Menteri/Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad), PKI sedang marak di Indonesia.

PKI yang merasa dekat dengan Presiden Soekarno dan sebagian rakyat, sering mengeluarkan ide yang memiliki maksud tersembunyi.

Partai Komunis Indonesia pada saat itu mengeluarkan ide untuk mempersenjatai para kaum buruh dan tani atau yang disebut sebagai angkatan kelima.

Ide yang dilontarkan oleh partai komunis ini sebagian besar tidak disetujui oleh perwira AD termasuk M.T. Haryono.

Menurut M.T. Haryono, ide tersebut secara tidak langsung ingin merubah ideologi pancasila menjadi komunis.

Dianjurkan