Burung Kenari atau Serinus Canaria, Burung yang Memiliki Habitat Asli di Kepulauan Makaronesia, Samu

  • 5 tahun yang lalu
TRIBUN-VIDEO.COM - Burung Kenari atau Serinus Canaria adalah burung yang memiliki asal habitat dari Kepulauan Makaronesia yang terletak di Samudra Atlantik atau di barat laut Afrika.

Makronesia meliputi Kepulauan Canaria (Spanyol), Azores dan Madeira (Portugal) serta Cape Verde.

Nama Kenari diambil dari Kepulauan Canaria ketika pelaut Prancis, Jean de Berthan Cout singgah di sana dan melihat merdu suara serta keindahan bulu Burung Kenari.

Meski berawal dari kepulauan, Burung Kenari termasuk jenis burung yang mampu beradaptasi di berbagai wilayah dunia.

Burung Kenari disukai manusia karena suara yang merdu dan bulu indahnya yang berwarna-warni mulai dari kuning, putih, hijau dan merah.

Sejarah

Awalnya Burung Kenari hidup liar di alam bebas.

Namun, karena suara merdu dan bulu cerahnya yang indah membuat beberapa pelaut Spanyol membawa Burung Kenari ke Eropa setelah negara itu menguasai Kepulauan Canaria.

Pada abad ke 17, Burung Kenari mulai terdomestikasi atau dikembangbiakkan oleh manusia.

Kala itu, keindahan Burung Kenari membuat banyak orang dari Spanyol, Inggris dan Italia memelihara burung ini.

Burung Kenari dahulu pernah menjadi komoditas mahal karena hanya dimiliki oleh kalangan menengah ke atas.

Namun seiring waktu, Burung Kenari menjadi sesuatu yang umum dan mulai banyak orang yang mengembangbiakkan burung tersebut di berbagai negara.

Burung Kenari sempat menyimpan kisah tersendiri ketika burung mungil ini menjadi alat pendeteksi racun pada 1970-an di Inggris.

Pada area pertambangan disana, terdapat kotak bernama Canary Resusciators dimana di dalamnya terdapat Burung Kenari hidup.

Ketika terjadi kecelakaan tambang semisal ledakan yang diprediksi memunculkan gas beracun seperti karbon monoksida, maka para penambang akan datang ke area tersebut dan membuka pintu kecil khusus kotak yang berisi Burung Kenari tersebut.

Reaksi Burung Kenari ketika udara lahan tambang masuk ke kotak tersebut adalah yang ditunggu-tunggu para penambang.

Apabila Burung Kenari mendadak pingsan atau kejang-kejang, maka dipastikan ada gas beracun di area tersebut.

Hal ini terjadi karena makhluk berukuran lebih kecil seperti Burung Kenari memiliki metabolisme lebih cepat daripada manusia.

Namun, cara deteksi gas beracun dengan Burung Kenaru tersebut sudah ditinggalkan karena kemajuan zaman.