Debat Capres Harus Memberi Dampak Baik bagi Pendidikan Politik Masyarakat

  • 5 tahun yang lalu
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis politik dari Exposit Strategic, Arif Susanto mengatakan, debat perdana capres pada 17 Januari 2019, harus menjadi momentum untuk mengembalikan esensi kampanye yang sesungguhnya.

Hal itu mengingat selama periode kampanye kurang lebih 4 bulan ini, diisi dengan saling serang dan memunculkan hoaks untuk menyerang lawan politik.

Jauh dari esensi kampanye sesunggunya dengan memunculkan gagasan serta ide-ide dalam menyelesaikan masalah bangsa.

"Debat ini menjadi momentum pasangan kandidat bukan hanya untuk mengukur kapabilitas mereka tetapi untuk mengbalikan esensi kampanye sebagai bagian dari bukan hanya sosialisasi visi misi maupun pemaparan program tetapi menjadi pendidikan politik," kata Arif Susanto saat menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk 'Sebar Hoaks Jelang Debat: Siapa Untung, Siapa Buntung?' di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/1/2019).

Arif menyebut, momentum kembalinya esensi kampanye sangat penting bagi pendidikan politik masyarakat.

Jika kedua kandidat capres-cawaprws berhasil mengembalikan esensi kampanye, kata Arif, publik akan menilai bahwa kedua kandidat paslon telah melakukan perbaikan demokrasi di Indonesia.

"sekarang kita masih punya separuh dari waktu yang ada untuk kampanye saya kira kalau dua pasang kandidat ini mau dicatat oleh sejarah bukan hanya untuk perbaikan kualitas pemilu tapi juga bagi konsolidasi demokrasi yang sekarang saatnya untuk melakukan perubahan," jelas Arif.

Untuk itu, ia menekankan bahwa kedua kandidat capres harus bisa memunculkan tampilan dengab adu argumen yang baik bagi pendidikan politik masyarakat.

"Bagaimna debat besok jadi ajang adu argumentasi bukan adu insinuasi," pukasnya.

Dianjurkan