Jembatan Peninggalan Ratu Belanda Ini Mulai Terlupakan

  • 8 tahun yang lalu
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG -- Jauh sebelum Palembang memiliki Jembatan Ampera, terlebih dahulu Palembang telah memiliki jembatan bersejarah saat zaman penjajahan, yaitu Jembatan Ogan Kertapati.

Namun jembatan ini mulai kehilangan nilai eksotik dan historisnya.

Kini jembatan yang identik dengan warna kuning dipadu biru, mulai rusak dan dijamah tangan oknum yang "terlalu kreatif", hampir disepanjang dinding dicoret-coret dengan kalimat seronok.

Beberapa informasi yang dilansir dari berbagai situs, jembatan Ogan Kertapati yang mirip dengan jembatan di OKU ini dibangun pada tahun 1939.

Pada awalnya jembatan ini dinamakan dengan nama Ratu Belanda pada saat itu, Wilhelmina.

Jembatan ini dibangun sebagai sarana untuk menghubungkan daerah Indralaya dan Kertapati.

Bahkan saat Jepang masuk, Belanda menghancurkan jembatan untuk menghambat pergerakan Jepang.

Tahun 1956 jembatan tersebut kembali dipugar. Jembatan ini dibangun dengan struktur beton bertulang, bentang jembatan lebih pendek.

Jembatan ini memiliki ukuran dengan panjang 202,5 meter dan lebar 6 meter.

Bukan itu saja, sejumlah pemuda tanggung juga nekat mengadu adrenalin dengan menaiki bagian atas jembatan.

Tak ayal juga saat melintas di jembatan tersebut bau pesing menyerebak.

Goncangan bangunan juga sangat terasa saat mobil bermuatan besar melintas, di wilayah jembatan itu juga sangat minim lampu penerangan dan memungkinkan menjadi tempat kejahatan bagi oknum yang memanfaatkannya. (*)

Dianjurkan