Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
  • 10 tahun yang lalu
TRIBUNNEWS.COM, PARINGIN -- Gelaran wisata budaya Dayak Meratus Balangan yang dilaksanakan di Desa Wadian Tambai Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, tanggal 23 dan 24 Januari 2016, berlangsung meriah.

Tampak beberapa Dewan Adat Daerah (DAD) dari berbagai daerah Kalsel turut meramaikannya dengan berbagai pertunjukan.

Ketua DAD Kabupaten Tanah Laut, Abdul Kadir, mengungkapkan ia bersama DAD lainnya sangat mengapresiasi dan mendukung gelaran yang mengangkat seni budaya Dayak Kalsel seperti ini.

"Kita sesama DAD akan saling mendukung apabila ada yang menggelar kegiatan budaya. Ini juga menjadi inspirasi bagi kami tentunya untuk menggelar acara serupa di daerah kami, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa terlaksana," ujarnya.

Dalam gelaran budaya Dayak Meratus Balangan yang dihadiri Dandim 1001 Amuntai-Paringin dan Kapolres Balangan tersebut, digelar berbagai pertunjukan yang mengangkat seni dan budaya Dayak, di antaranya tarian, mandi duri, menyumpit, mutu kakuyaan, kenje, manutuk, atraksi panjat manau, bagasing, batiwah, dan pameran buah serta kerajinan tangan warga Dayak setempat.

"Ini merupakan salah satu upaya kami dalam turut serta memperkenalkan kearifan lokal masyarakat adat Dayak Balangan kepada publik, dengan harapan semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke sini," ujar Sekretaris DAD Balangan, Eter Nabiring.

Selain atraksi kebudayaan Dayak, berdasarkan rundown acara juga diisi dengan diskusi tentang pelestarian budaya dayak di Kalsel secara menyeluruh.

Upaya masyarakat suku dayak Meratus Balangan untuk mempromosikan budayanya ini, mendapat apresiasi khusus dari Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan (Disporparbud) Provinsi Kalsel.

Kabid Pemasaran Pariwisata Disporparbud Kalsel, Saniah, mengaku takjub dengan antusias dan semangat masyarakat suku Dayak Meratus di Balangan yang telah menggelar acara budaya sendiri secara mandiri.

"Ini sesuatu yang patut diapresiasi, menurut saya, Balangan adalah daerah yang kaya akan kebudayaan dan alamnya sangat berpotensi untuk dijadikan obyek wisata, sangat sayang kalau tidak dimanfaatkan dengan baik," ujarnya.

Untuk itu Saniah mengimbau kepada DAD Balangan dan pemerintah setempat agar membuat kalender kegiatan tetap yang dilaksanakan setiap tahunnya, sehingga mudah bagi pihaknya untuk membantu mempromosikan kegiatan tersebut dan masuk dalam agenda Disporparbud Kalsel. (*)

Dianjurkan