Gelar Musik Keroncong, Djaduk Kritik Mahkamah Konco Dewe

  • 8 years ago
TEMPO.CO, YOGYAKARTA: Seniman asal Yogyakarta, Djaduk Ferianto, bersama warga Kotagede, Yogyakarta, menginisiasi penyelenggaraan Pasar Keroncong Kotagede 2015 sebagai bentuk pelestarian musik keroncong.

Dalam pementasan yang berlangsung pada Sabtu malam, 12 Desember 2015, Djaduk bersama orkes Sinten Remen membawakan lagu yang mengkritik Mahkamah Kehormatan Dewan, MKD, melalui lagunya berjudul “Omong Doang”. Djaduk berharap para anggota MKD mendengarkan kritik masyarakat. Djaduk sendiri di sela-sela menyanyikan lagu di atas panggung, memelesetkan kepanjangan MKD menjadi mahkamah konco dewe , yang berarti mahkamah teman sendiri, serta MKD: mahkamah keroncong di sini.

Dalam pertunjukan yang berlangsung sejak sore hingga tengah malam tersebut tampil pula berbagai grup , dan penyanyi yang membawakan aneka langgam keroncong, yang semakin menambah antusias para pengunjung, seperti orkes keroncong Adakalanya, penyanyi senior Iga Mawarni, dan yang lainnya. Perhelatan pasar keroncong Kotagede yang baru kali pertama ini diadakan, dipentaskan dalam tiga panggung yang berada di sekitar pasar Kotagede, panggung Loring Pasar, Panggung Sayangan, serta panggung Sopingen. Penonton pun bisa leluasa memilih pertunjukan yang disukai, dan diberi keleluasaan untuk berinteraksi dengan para pemain keroncong.

Diharapkan acara pasar keroncong Kotagede ini menjadi awal pelestarian keroncong dan proses regenerasi sehingga keroncong tidak hanya berkonotasi dimainkan oleh orangtua. Mengingat Kotagede juga merupakan kota heritage yang menyimpan potensi berkesenian keroncong yang besar, dengan adanya berbagai proses, Kotagede akan menjadi pusat musik keroncong.

Jurnalis Video: Hand Wahyu
Editor dan Narator: Ngarto Februana