Hendak Menghajar Pria yang Diduga Selingkuhan Istrinya, Sugiyanto Malah Tewas Ditikam

  • 9 tahun yang lalu
TRIBUNNEWS.COM, TUBAN - Belum genap sepekan jajaran Polres Tuban mengungkap pembunuhan terhadap Teguh Purnomo (15), santri Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin (Senin, 30/11), selang sehari, pembunuhan terjadi lagi.

Kali ini, pembunuhan terjadi terhadap nelayan Desa Gesikharjo, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Selasa (1/12/2015) malam.

Tersangka pembunuh nelayan Palang bernama Sugiyanto itu adalah Aris Rozikin (25) warga Dusun Rembes, Desa Gesikharjo, Kecamatan Palang.

Informasi yang dihimpun surya.co.id, pembunuhan itu diduga dilatarbelakangi salah paham, yaitu, Sugiyanto mengira Aris menyelingkuhi istrinya.

Sekitar pukul 18.30, Sugiyanto dalam kondisi mabuk bersama dua temannya bernama Didik dan satu temannya tak belum diketahui namanya, mendatangi rumah Aris.

Setiba di teras rumah Aris, Sugiyanto teriak-teriak.

Kondisi itu membuat Aris tak nyaman, apalagi ibunya sedang kondisi sakit dan tidak lama keluar dari rumah sakit.

Di rumah, Aris sedang mengupas buah mangga. Melihat gelagat kurang baik dari Sugiyanto, Aris kemudian mendatanginya dan menyabetkan pisau ke leher bagian belakang.

“Melihat korban teriak-teriak, pelaku keluar rumah lalu memukul menggunakan pisau ke arah leher korban,” kata AKBP Guruh Arif Darmawan, Kapolres Tuban, kepada para wartawan di Mapolres.

Melihat Sugiyanto disabet pisau, Didik berusaha membantu temannya itu.

Namun, bantuan itu tak bisa dilakukan lantaran Aris lebih dulu menikamkan pisau ke punggung Didik.

Warga yang mengetahui perkelahian tersebut sempat melerai.

“Korban (Sugiyanto) meninggal dunia dalam perjalanan, sedangkan Didik menderita luka di punggung,” ujarnya.

Dari kejadian itu, polisi menyita barang bukti berupa sebilah pisau, tiga buah mangga, dan sepaket jaring.

Pihak polisi menunjukkan barang bukti itu kepada para wartawan, sebilah pisau itu masih menempel sisa darah.

Guruh mengatakan, Aris dijerat pasal 338 sub 351 ayat 2 dan 3 KUHP berisi pasal pembunuhan sub penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dunia.

Sementara itu, Aris hanya bisa tertunduk ketika pihak Polres menunjukkan wajahnya kepada awak media. (*)