Taman Balekambang Solo, Tempat Bermain Putri Kadipaten Mangkunegara

  • 9 tahun yang lalu
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Tak banyak hutan kota nyaman dan berfasilitas lengkap. Di Solo, Anda bisa menikmati keteduhan hutan kota sambil menjajal berbagai wahana dan fasilitas itu di Taman Balekambang.

Setiap hari, taman yang berada di Jalan Ahmad Yani, tepatnya di utara Stadion Manahan Solo ini ramai dikunjungi warga dari berbagai usia.

"Taman ini menjadi tempat refreshing murah meriah. Anak-anak tak hanya bermain tapi bisa juga belajar," ungkap Rusmiyati, warga Blulukan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar.

Hampir sebulan sekali, Rusmiyati mengajak dua buah hatinya bermain di taman seluas 9,8 hektar tersebut.

Di taman yang memiliki hamparan rumput luas dan puluhan pohon rindang berumur ratusan tahun ini, dia biasa menjelaskan manfaat pepohonan tersebut bagi sebuah kota.

Tak jarang, dia juga melatih buah hatinya lebih menyayangi binatang.

Di taman ini, memang ada satwa yang dibiarkan berjalan-jalan di area taman. Di antaranya, ayam kate, kalkun serta rusa.

Pengunjung pun bebas memberi makan atau foto bersama hewan-hewan tersebut.

Taman Balekambang merupakan taman bermain yang dibangun KGPAA Mangkunegoro VII untuk kedua putrinya, GRAy Partini dan GRAy Partinah.

Itu sebabnya, di taman ini terdapat dua patung yang menggambarkan kedua putri kadipaten Mangkunegaran tersebut, Partini Tuin yang ada di tengah kolam air dan Partinah Bosch yang dikelilingi air mancur.

Kedua patung tersebut juga menggambarkan adanya dua area di taman.

Partini Tuin atau Taman Air Partini merupakan bagian taman yang terdiri dari kolam air.

Kolam ini merupakan reservoir air kota atau tempat penampungan air sebelum dibuang ke sungai.

Fungsi ini masih berlangsung hingga sekarang.

Selain menjadi tempat penampungan air kota, kolam ini juga dimanfaatkan sebagai tempat bermain perahu.

Saat ini, ada sejumlah wahana air yang ditawarkan di kolam Partini Tuin ini. Yakni, perahu hias berupa bebek kayuh dan penyeberangan menarik tali.

Cukup membayar Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu untuk menyewa perahu hias berbentuk bebek yang mampu menampung dua hingga empat orang dewasa.

Biaya sewa itu berlaku untuk sekali mengelilingi kolam yang cukup luas.

Sementara, untuk wahana penyeberangan menarik tali, Anda akan dipungut biaya Rp 3 ribu sekali jalan.

Wahana penyeberangan dari drum ini beroperasi jika minimal ada tujuh penumpang yang meminati.

Anda yang hobi memancing, bisa juga menyalurkan hobi tersebut. Sambil duduk di pinggir kolam, Anda bisa melemparkan kail ke kolam yang berisi ratusan ikan berbagai jenis tersebut.

"Tapi, kalau memancing di sini ada syaratnya. Namanya, MMC atau Mancing, Candak, Culke. Artinya, kalau dapat ikan ya harus dilepas lagi. Itu untu kelestarian ikan di sini," ungkap Wahyu, pengelola MMC.

Menurut Wahyu, wahana mancing memang hanya dikhususkan bagi pehobi mancing. Dia mematok tarif Rp 30 ribu per alat pancing yang dibawa pemancing.

Tarif tersebut hanya berlaku untuk dua jam memancing. Pihaknya juga menyediakan paket memancing lengkap dengan alat pancing yang dibanderol mulai Rp 40 ribu.

Di barat kolam, terdapat Taman Reptil. Di Taman ini, terdapat beragam koleksi mulai dari ular juga iguana.

Tapi, ada pula koleksi nonreptil berupa burung juga monyet.

Untuk masuk taman ini, Anda diwajibkan membayar Rp 5 ribu untuk dewasa dan Rp 2.500 untuk anak-anak.

Di bagian Partinah Bosch atau Hutan Partinah, Anda akan disuguhi koleksi pepohonan besar.

Ada beringin, kenari juga pohon apel cokelat. Pohon-pohon besar dan rindang ini tersebar di berbagai tempat hingga meneduhkan hutan kota ini.

Anda yang ingin jalan-jalan di antara rindangnya pohon pun disediakan jalur berpaving.

Sementara, untuk menikmati keteduhan lokasi, cukup duduk di kursi taman yang tersebar di berbagai titik.

Tersedia pula Wifi bagi Anda yang suka berselancar di dunia maya.

Di sisi timur Taman Balekambang atau di kanan pintu gerbang masuk, terdapat open stage tempat pertunjukan kesenian biasa digelar.

Sebulan sekali, tepatnya saat malam bulan purnama, digelar sendra tari ramayana dari komunitas seniman Solo.

Sementara, di bangunan utama, terdapat gedung kesenian indoor. Di tempat ini biasa digelar beragam kesenian, mulai dari ketoprak, wayang, hingga kesenian modern.

Tak perlu merogoh kocek dalam untuk menikmati Taman Balekambang.

Taman yang dikelola Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kawasan Wisata Taman Balekambang milik Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemkot Solo ini tidak memungut tarif masuk.

Pengunjung hanya dikenai tiket parkir sebesar Rp 2.000 untuk motor dan Rp 5.000 untuk mobil.

Sayang, tak ada kendaraan umum yang melintasi jalur masuk utama Taman Balekambang.

Anda yang menggunakan kendaraan umum bisa naik becak atau taksi dari Terminal Tirtonadi atau Stasiun Balapan.

Taman ini berjarak sekitar dua sampai tiga kilometer dari pemberhentian alat transportasi darat tersebut.

Baiknya, Anda juga membawa bekal camilan atau makanan.

Pasalnya, hanya ada satu penjual makanan di dekat lokasi parkir motor yang menyediakan jajanan. Taman Bal

Dianjurkan