Skip to playerSkip to main contentSkip to footer
  • 11/3/2014
Waktu bagaikan sebilah pedang berjalan sesuai garisnya berputar, berdetak tanpa ampun terus menggilas

Ia takkan mengasihi, takkan menunggu seperti maut menjumpai jiwa kan
melupankanmu, permainkanmu dengan manis cerita dunia

Lembaran kisah hidup ini kan segera usang menjadi kenangan
pahit, manis, gelap dan terangnya akan menjadi cerita...
wahai waktu

Waktu, terkadang terasa berlari atau merangkak begitu lambat
yang pasti dia tak akan pernah berhenti
terus meninggalkan kita yang masih tergagap

Jika waktu hidupku kan berhenti apakah sadar dunia tlah mati?
mata tak melihat, mulut tak berucap, telinga hanya mendengar tangis