Ricuh di Desa Wadas Terkait Pengukuran Tanah, Ganjar Pranowo Kunjungi Desa Wadas dan Minta Maaf

  • 2 tahun yang lalu
PURWOREJO, KOMPAS.TV - Hari ini, Ganjar mengunjungi lokasi Desa Wadas bersama dengan Kapolda Jawa Tengah.

Ia bertemu dengan sejumlah warga, sembari menjelaskan perbedaan pendapat yang terjadi kemarin hingga terjadi kisruh.

Gubernur Jawa Tengah juga akan melaporkan situasi terkini kepada Menko Polhukam, sembari terus menjalin komunikasi dengan warga di Desa Wadas.

Sebelumnya, Ganjar meminta maaf dan meminta warga Wadas tidak perlu takut dan khawatir, sebab yang dilakukan hanya pengukuran tanah saja bagi yang sudah setuju.

Ganjar juga sudah mengundang Komnas HAM untuk mengawal pengukuran tanah itu.

Visual yang anda saksikan ini adalah saat sejumlah warga dibawa polisi kemarin.

Baca Juga Tanggapan Moeldoko tentang Situasi di Wadas: Perlu Dilihat secara Jernih agar Tidak Bias di https://www.kompas.tv/article/259902/tanggapan-moeldoko-tentang-situasi-di-wadas-perlu-dilihat-secara-jernih-agar-tidak-bias

Kapolda Jawa Tengah akan membebaskan 64 warga yang ditangkap.

Kapolda menyebut, sebenarnya tidak ada upaya penangkapan, hanya upaya pengamanan agar tidak terjadi kericuhan antara warga yang pro kontra pengukuran lahan.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia meminta proyek alih fungsi lahan Wadas ditunda sementara.

Komnas HAM juga berupaya jadi mediator dalam konflik yang berujung pada penangkapan 60 warga Wadas yang menolak proyek tersebut.

Pasca kericuhan di Desa Wadas, unjuk rasa digelar mahasiswa dan pegiat tolak penambangan di Mapolda Daerah Istimewa Yogyakarta.

Selain menolak penambangan Batu Andesit untuk Proyek Waduk Bener, massa juga menuntut pembebasan 60 lebih warga Wadas yang ditangkap.

Baca Juga Kericuhan Wadas, Wakil Ketua DPR Minta Pemerintah Kedepankan Langkah Dialog di https://www.kompas.tv/article/259888/kericuhan-wadas-wakil-ketua-dpr-minta-pemerintah-kedepankan-langkah-dialog

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/259928/ricuh-di-desa-wadas-terkait-pengukuran-tanah-ganjar-pranowo-kunjungi-desa-wadas-dan-minta-maaf

Dianjurkan