Luncurkan Aplikasi Silaku, Berkunjung dan Titip Barang ke Lapas Banjarmasin Terekam Secara Digital
- 3 tahun yang lalu
BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Lapas Kelas IIA Banjarmasin meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Layanan Kunjungan atau "SILAKU", rabu siang (24/2/2021).
Kegiatan tersebut dilakukan bersamaan dengan deklarasi janji kinerja 2021 Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).
Aplikasi tersebut nantinya akan mempermudah pendaftaran bagi warga yang ingin menjenguk dan menitipkan barang ke lapas.
Melalui SILAKU akan diatur jadwal kunjungan layaknya di bioskop dengan terlebih dahulu mengisi data identitas yang langsung terekam dalam system.
Kepala Lapas Kelas IIA Banjarmasin, Porman Siregar, didampingi Kasi Binadik, Bambang Hari Widodo dan Kepala KPLP, Andi Surya, menyebut aplikasi ini merupakan upaya pemanfaatan IT dalam pencegahan pelanggaran dan korupsi, juga untuk mengatur protokol kesehatan jika nantinya kunjungan lapas kembali dibuka.
Selain itu juga untuk memastikan barang titipan sampai serta mempermudah tracking jika ditemukan benda terlarang yang coba diselipkan.
"Tujuan kita supaya tidak ada berkerumun, supaya barang-barang yang dibawa oleh keluarga warga binaan betul-betul tidak ada barang larangan dan kita pastikan sampai tujuan," terang Porman Siregar.
Pihak Lapas Banjarmasin menyebut sistem ini baru pertama diluncurkan di Kalimantan Selatan.
Silaku juga menjadi inovasi tidak hanya mencegah korupsi dan pelanggaran juga penyesuaian dalam adaptasi kebiasaan baru selama pandemi covid-19.
Kegiatan tersebut dilakukan bersamaan dengan deklarasi janji kinerja 2021 Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).
Aplikasi tersebut nantinya akan mempermudah pendaftaran bagi warga yang ingin menjenguk dan menitipkan barang ke lapas.
Melalui SILAKU akan diatur jadwal kunjungan layaknya di bioskop dengan terlebih dahulu mengisi data identitas yang langsung terekam dalam system.
Kepala Lapas Kelas IIA Banjarmasin, Porman Siregar, didampingi Kasi Binadik, Bambang Hari Widodo dan Kepala KPLP, Andi Surya, menyebut aplikasi ini merupakan upaya pemanfaatan IT dalam pencegahan pelanggaran dan korupsi, juga untuk mengatur protokol kesehatan jika nantinya kunjungan lapas kembali dibuka.
Selain itu juga untuk memastikan barang titipan sampai serta mempermudah tracking jika ditemukan benda terlarang yang coba diselipkan.
"Tujuan kita supaya tidak ada berkerumun, supaya barang-barang yang dibawa oleh keluarga warga binaan betul-betul tidak ada barang larangan dan kita pastikan sampai tujuan," terang Porman Siregar.
Pihak Lapas Banjarmasin menyebut sistem ini baru pertama diluncurkan di Kalimantan Selatan.
Silaku juga menjadi inovasi tidak hanya mencegah korupsi dan pelanggaran juga penyesuaian dalam adaptasi kebiasaan baru selama pandemi covid-19.