Menkes: Ada Ibu Hamil, Dari 238 WNI Yang Dikarantina
- 4 tahun yang lalu
JAKARTA, KOMPASTV - Sebanyak 238 WNI dari Wuhan jalani proses karantina di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau selama 2 pekan. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto juga akan berkantor di sana selama proses karantina berlangsung.
Saya tetap ngantor di sana sampai mereka kembali. Mau ikut?, ujar Terawan pada wartawan di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (3/2/2020).
Lebih lanjut Terawan juga menjelaskan beberapa fasilitas yang ada di tempat karantina, termasuk tenaga spesialis yang ditugaskan di sana. Dari seluruh tenaga spesialis yang dikirim, Terawan sebutkan ada spesialis kandungan yang juga dikirim, karena ada WNI yang sedang hamil.
\"nempel di sana, diawaki tenaga-tenaga spesialis. Ada Spesialis infeksi, baru, obgyn (Spesialis Kandungan) juga ada karena ada yang hamil. Psikiater dan psikolog saya berangkatkan ke sana untuk trauma healing, jelas Terawan pada wartawan.
Sebelumnya 238 WNI tiba di Batam, dan dikirim ke pusat observasi di Natuna.
Jumlah itu lebih sedikit dari rencana evakuasi semula, yakni 245 WNI, karena dikurangi empat WNI yang memilih bertahan di Wuhan dan tiga WNI yang tidak lolos pemindaian pihak China.
Saya tetap ngantor di sana sampai mereka kembali. Mau ikut?, ujar Terawan pada wartawan di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (3/2/2020).
Lebih lanjut Terawan juga menjelaskan beberapa fasilitas yang ada di tempat karantina, termasuk tenaga spesialis yang ditugaskan di sana. Dari seluruh tenaga spesialis yang dikirim, Terawan sebutkan ada spesialis kandungan yang juga dikirim, karena ada WNI yang sedang hamil.
\"nempel di sana, diawaki tenaga-tenaga spesialis. Ada Spesialis infeksi, baru, obgyn (Spesialis Kandungan) juga ada karena ada yang hamil. Psikiater dan psikolog saya berangkatkan ke sana untuk trauma healing, jelas Terawan pada wartawan.
Sebelumnya 238 WNI tiba di Batam, dan dikirim ke pusat observasi di Natuna.
Jumlah itu lebih sedikit dari rencana evakuasi semula, yakni 245 WNI, karena dikurangi empat WNI yang memilih bertahan di Wuhan dan tiga WNI yang tidak lolos pemindaian pihak China.