Notre Dame de Paris, Salah Satu Monumen Simbolis yang Bertahan Paling Lama di Paris
  • 5 tahun yang lalu
TRIBUN-VIDEO.COM - Notre-Dame de Paris telah menjadi salah satu monumen simbolis yang paling bertahan lama di ibukota Prancis.

Bagi warga Paris, landmark berusia 850 tahun ini adalah jantung kota mereka.

Dua menara persegi gotiknya menjulang di atas bangunan-bangunan di sepanjang sungai Seine.

Notre-Dame de Paris adalah katedral Prancis yang memiliki sejarah terpanjang dan terkaya.

Notre-Dame de Paris pernah menjadi situs pernikahan kerajaan, konsekrasi Napoleon Bonaparte sebagai kaisar dan beatifikasi Joan of Arc.

Notre-Dame de Paris berarti Our Lady of Paris (Wanita Kami dari Paris).

Katedral Notre-Dame de Paris terletak di Île de la Cité, sebuah pulau di pusat Seine.

Kota itu ditempatkan untuk mengontrol jalannya barang di sepanjang jalur air dan sekarang menjadi kota yang kaya.

Pada abad ke-10, Paris adalah pusat kekuatan Eropa baru yang muncul.

Antara abad ke-11 dan ke-12, Paris muncul sebagai pusat kekuasaan di Perancis, secara politik, ekonomi dan intelektual.

Pulau terbesar di Seine adalah jantung kota Paris.

Sejarah

Pada tanggal 12 Oktober 1160, Maurice de Sully menjabat di kantor Uskup Paris dan menyatakan niatnya untuk menghancurkan Gereja Saint-Étienne.

Maurice de Sully ingin mendirikan sebuah monumen untuk Virgin Mary yang mencerminkan status baru ibukota Paris.

Batu pertama diletakkan tiga tahun kemudian di hadapan Raja Louis VII le Jeune dan Paus Alexander III.

Periode pertama konstruksi dalam sejarah bangunan Notre-Dame de Paris berlangsung selama hampir 200 tahun.

Sejumlah arsitek, termasuk Jean de Chelles, Pierre de Montreuil, Pierre de Chelles, Jean Ravy dan Jean le Bouteiller, berkontribusi pada gaya Gotik baru.

Akhirnya Notre-Dame de Paris selesai pada 1345.

Salah satu peristiwa penting pertama dalam kisah Notre-Dame terjadi pada 1431 ketika Henry VI, Raja Inggris, juga dimahkotai sebagai Raja Prancis pada 16 Desember di tengah Perang Seratus Tahun.

Awal tahun itu, konflik telah merenggut nyawa salah satu tokoh yang paling banyak dibahas dalam sejarah Prancis, Joan of Arc yang berusia 19 tahun.

Joan of Arc dibakar di tiang pancang sebagai bidat.

Pada tanggal 7 Juli 1456, penyelidikan menemukan dia tidak bersalah dari semua kejahatan dan menyatakannya sebagai martir.

Pada tahun 1909, Joan of Arc dibeatifikasi di Notre-Dame oleh Paus Pius X dan diangkat menjadi saint 11 tahun kemudian.

Selama abad ke-16, kondisi katedral memburuk secara signifikan.

Makam dan jendela kaca patri dihancurkan atas nama modernisasi dan fitur eksternal dihapus atau dirusak karena klaim penyembahan berhala.

Namun, Robert de Cotte memimpin pekerjaan renovasi pada 1600-an di bawah kehendak Louis XIII.

Pada periode inilah Notre-Dame de Paris menjadi terkenal karena memiliki 8.000 pipa.

Katedral itu makin memburuk selama Revolusi Perancis.

Gereja diubah menjadi toko makanan dan gudang penyimpanan anggur hingga menjadi rusak.

Banyak dari patung-patungnya juga kehilangan kepala mereka.

Kepala yang terputus tersebut hilang sampai ditemukan lagi pada tahun 1977 dan dapat dilihat hari ini di Musée de Cluny.

Pada pergantian abad ke-19, Notre-Dame de Paris hampir hancur.

Tetapi Napoleon menyelamatkannya dari kehancuran dan dimahkotai kaisar di sana pada Desember 1804.

Pemulihan lebih lanjut yang sangat dibutuhkan terjadi antara tahun 1845 dan 1870 di bawah pemerintahan Raja Louis Philippe I.

Renovasi besar-besaran dilakukan karena kenaikan popularitas katedral setelah novel Victor Hugo berjudul 'Notre-Dame de Paris' dirilis pada tahun 1829.

Arsitek Eugène Viollet-le-Duc dan Jean-Baptiste Lassus mengawasi pekerjaan renovasi tersebut.

Untungnya, tak satu pun dari Perang Dunia membawa bahaya yang signifikan bagi Notre-Dame.

Berbagai karya seni diambil untuk menghindari vandalisme atau penjarahan Nazi.

Modernisasi yang lebih hati-hati menyusul pada abad ke-20, termasuk mekanisasi lonceng Emmanuel seberat 13 ton dan pembersihan fasad dan pahatan yang ekstensif.

Pada tanggal 15 April 2019, dunia menyaksikan api membakar puncak menara dan atap Abad Pertengahan.

Untungnya, menara lonceng Notre-Dame selamat dari nyala api, bersama dengan tiga jendela mawar yang ikonik dan organnya yang berusia berabad-abad tahun.

Saat ini Notre-Dame de Paris tengah ditutup.

Notre-Dame de Paris sedang dalam pemulihan dan segera kembali dibuka.
Dianjurkan