Peneliti berhasil membuat sel induk darah manusia di laboratorium - Tomonews
- 7 years ago
SEL-SEL INDUK DARAH DIBUAT DI LABORATORIUM UNTUK PERTAMA KALINYA
Persediaan darah tak terbatas akan segera terwujud.
Hal ini telah memakan waktu hampir dua dekade terakhir, tapi ilmuwan mungkin akhirnya memiliki resep untuk membuat sel-sel induk — sumber kehidupan dan ‘holy grail’ obat regeneratif.
Sebuah tim peneliti di Boston membuat sel induk pluripotent untuk menjadi sel-sel endothelial, yang biasanya menyambungkan bagian dalam pembuluh darah. Hal Ini telah disuntik dengan protein khusus yang disebut faktor-faktor transkripsi, kemudian mencangkoknya ke tikus.
Beberapa Minggu kemudian, sel-sel telah mengganda, dan dalam beberapa kasus terbentuk berbagai macam sel darah manusia dalam tubuh tikus.
Tim penelitian Kedua menggunakan sel darah tikus ‘d dd’ menyuntikkan mereka dengan campuran faktor-faktor transkripsi. Sel-sel berubah menjadi sel induk setelah inkubasi di piringan petri yang dirancang meniru lingkungan pembuluh darah manusia.
Ketika disuntikkan ke dalam tikus lemah yang telah terkena radiasi, sel-sel induk meregenerasi darah dan sel-sel kekebalan tubuh. Tikus pulih dan melanjutkan hidup penuh.
Penelitian inovatif dari kedua tim memberikan harapan untuk pasien yang menderita kanker darah dan penyakit lainnya. Tetapi tes perlu dilakukan untuk menentukan efek negatif, sebelum prosedur dapat dilanjutkan ke percobaan manusia.
Persediaan darah tak terbatas akan segera terwujud.
Hal ini telah memakan waktu hampir dua dekade terakhir, tapi ilmuwan mungkin akhirnya memiliki resep untuk membuat sel-sel induk — sumber kehidupan dan ‘holy grail’ obat regeneratif.
Sebuah tim peneliti di Boston membuat sel induk pluripotent untuk menjadi sel-sel endothelial, yang biasanya menyambungkan bagian dalam pembuluh darah. Hal Ini telah disuntik dengan protein khusus yang disebut faktor-faktor transkripsi, kemudian mencangkoknya ke tikus.
Beberapa Minggu kemudian, sel-sel telah mengganda, dan dalam beberapa kasus terbentuk berbagai macam sel darah manusia dalam tubuh tikus.
Tim penelitian Kedua menggunakan sel darah tikus ‘d dd’ menyuntikkan mereka dengan campuran faktor-faktor transkripsi. Sel-sel berubah menjadi sel induk setelah inkubasi di piringan petri yang dirancang meniru lingkungan pembuluh darah manusia.
Ketika disuntikkan ke dalam tikus lemah yang telah terkena radiasi, sel-sel induk meregenerasi darah dan sel-sel kekebalan tubuh. Tikus pulih dan melanjutkan hidup penuh.
Penelitian inovatif dari kedua tim memberikan harapan untuk pasien yang menderita kanker darah dan penyakit lainnya. Tetapi tes perlu dilakukan untuk menentukan efek negatif, sebelum prosedur dapat dilanjutkan ke percobaan manusia.